yyudhanto on Kesehatan Teknologi
23 Jul 2024 14:32 - 6 minutes reading

Aplikasi VR Swahipnosis untuk Kelola Stres

Aplikasi PeriXa Batin dikembangkan untuk membantu mengelola stres, depresi, dan kecemasan, terutama pada anak muda. Inovasi ini akan memungkinkan terapi dengan pendekatan yang imersif dan disesuaikan dengan kondisi pengguna. Angka kejadian anak muda yang stres, depresi, dan kecemasan cukup tinggi. Data Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan, prevalensi depresi paling tinggi pada penduduk berusia di atas 15 tahun di Indonesia ditemukan pada kelompok usia 15-24 tahun, yakni sebesar 2 persen.

Hal ini patut menjadi perhatian karena depresi bisa memicu seseorang untuk mengakhiri hidupnya. Pemikiran untuk mengakhiri hidup pada orang dengan depresi lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan orang tanpa depresi. Itu terlihat dari data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023. Dari angka anak muda dengan depresi, 61 persen memiliki pemikiran untuk mengakhiri hidup dalam satu bulan terakhir.

Hal ini sayangnya tidak diiringi dengan kesadaran untuk mencari pertolongan. Hanya 10,4 persen anak muda dengan depresi yang mencari pertolongan. Oleh karena itu, solusi yang inovatif amat dibutuhkan untuk membantu masyarakat, terutama anak muda, dalam mengatasi masalah kesehatan mental yang dialami. Solusi yang dihasilkan pun diharapkan mudah diakses dan lebih ramah bagi anak muda.

PeriXa Batin

Atas dasar itu pula yang mendorong Tissa Aulia Putri, mahasiswa magister Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (UI), mengembangkan aplikasi PeriXa Batin. Aplikasi yang dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi extended reality (XR) dan teknik self-hypnosis atau hipnosis diri sendiri ini dapat membantu penggunanya untuk mengelola stres, depresi, dan kecemasan. Dengan menggunakan teknologi XR, pengalaman terapi yang diberikan memungkinkan untuk dilakukan dengan pendekatan yang imersif. Terapi yang diberikan pun bisa lebih personal dan disesuaikan dengan kondisi pengguna.” Penggunaan PeriXa Batin akan fokus untuk mengajarkan dan membimbing pengguna melakukan relaksasi pernapasan dalam sebagai langkah pertama proses hipnoterapi. Panduan terperinci telah dirancang agar pengguna mencapai kondisi relaksasi lebih dalam yang esensial dalam mengatasi masalah kesehatan mental yang dialami,” ujar Tissa, Minggu (21/7/2024).

Aplikasi Perixa Batin

Aplikasi PeriXa Batin dapat diakses siapa pun yang butuh dukungan terkait kesehatan mentalnya. Namun, aplikasi ini terutama ditargetkan untuk anak usia muda dan kelompok masyarakat lain yang mencari alternatif mengatasi masalah kesehatan mental dengan teknologi. Jika dibandingkan dengan metode relaksasi lainnya, penggunaan aplikasi ini akan lebih terjangkau. Selama ini, terapi yang dilakukan secara tatap muka membutuhkan biaya yang tidak murah. Penggunaan teknologi XR memungkinkan untuk melakukan terapi dari rumah. Pengalaman imersif dari aplikasi ini pun dapat meningkatkan efektivitas hipnosis dengan memberikan hasil yang lebih baik untuk mengelola stres, depresi, dan kecemasan.

Umpan balik yang diterima secara langsung serta menyesuaikan pengalaman pengguna menjadikan aplikasi PeriXa Batin lebih responsif dibandingkan dengan metode tradisional. Tidak hanya itu, aplikasi ini juga memiliki keunggulan lain dibandingkan dengan produk sejenis atau produk substitusi seperti aplikasi terapi daring konvensional. Umumnya, aplikasi terapi daring konvensional itu tidak menawarkan tampilan imersif sehingga kurang memberikan pengalaman yang kondusif untuk terapi.

Meski begitu, Tissa mengatakan, PeriXa Batin juga memiliki beberapa keterbatasan. Penggunaan teknologi XR untuk mengakses terapi di PeriXa Batin memerlukan peralatan tertentu seperti headset VR. ”Selain itu, meskipun dapat membantu dalam banyak kasus, penggunaan XR untuk kesehatan mental belum sepenuhnya dieksplorasi dalam penelitian klinis sehingga mungkin tidak sesuai untuk semua jenis gangguan atau kondisi kesehatan mental,” tuturnya.

Teknologi pendukung

Terdapat beberapa teknologi yang digunakan dalam aplikasi ini. Itu meliputi, antara lain, teknologi virtual reality (VR). Teknologi ini untuk menciptakan lingkungan terapi secara imersif yang memungkinkan pengguna bisa terlepas dari stresor (pemicu stres) di lingkungan sekitar dengan cara masuk dalam ”lingkungan” baru yang ditampilkan dalam aplikasi PeriXa Batin. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan audio relaksasi yang dirancang khusus untuk mendukung teknik hipnoterapi. Aplikasi ini pun disertai dengan video panduan yang membantu pengguna menjalankan teknik relaksasi napas dalam dengan baik sehingga dapat mencapai keadaan relaksasi optimal.

Teknis Penggunaan Perixa Batin

Dalam aplikasi ini juga disediakan fitur pelatih virtual (virtual coach) yang memberikan tutorial dan panduan terperinci mengenai teknik relaksasi napas dalam. Panduan yang diberikan oleh pelatih virtual ini akan membantu pengguna untuk menerapkan dan memahami teknik pernapasan dalam dengan benar. Pengguna dapat pula memilih tampilan pemandangan alam. Pilihan tampilan pemandangan ini didesain dengan tampilan lingkungan yang menenangkan dan kondusif untuk relaksasi. Hipnoterapi dengan aplikasi PeriXa Batin ini dapat digunakan dengan menggunakan perangkat VR.

Aplikasi ini bisa diakses dengan perangkat VR yang didukung dengan headset VR Quest2ataupun Quest 3. Untuk langkah awal, pengguna perlu mengunduh dan menginstal aplikasi PeriXa Batin. Aplikasi ini harus diinstal pada perangkat VR yang mendukung (compatible). Setelah itu, buka aplikasi PeriXa Batin di perangkat VR yang dimiliki. Pada tampilan awal akan tersedia pilihan pemandangan alam atau lingkungan virtual yang akan digunakan saat sesi terapi berlangsung. Kemudian, sesi hipnoterapi dapat dimulai. Panduan dari pelatih virtual akan membantu pengguna memulai sesi hipnoterapi. Pengguna pun dapat mengikuti instruksi dengan mudah untuk mencapai keadaan relaksasi yang optimal. Satu sesi terapi diatur selama 5 menit, tetapi waktu terapi tersebut bisa diatur lebih dari itu sesuai dengan kebutuhan.

Implementasi

Tissa menyebutkan, aplikasi PeriXa Batin saat ini masih dalam tahap pengembangan lanjutan dan uji coba awal. Sejumlah pengembangan purwarupa telah dilakukan. Uji coba pun telah dijalankan ke sekelompok pengguna terbatas untuk mendapatkan umpan balik dari pengalaman penggunaan aplikasi ini. ”Hasil dari uji coba ini sangat positif yang menunjukkan bahwa pengguna merasakan manfaat signifikan dalam mengelola stres, kecemasan, dan depresi,” kata Tissa. Sejumlah pengembanganpun masih akan dilakukan, antara lain dengan menambah fitur personalisasi yang menyesuaikan pengalaman pengguna. Selain itu, aplikasi ini akan dikembangkan dengan mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memberikan rekomendasi yang lebih personal dan otomatis berdasarkan data pengguna dan kemajuan dari kondisi pengguna. Selain VR, aplikasi ini juga akan dikembangkan agar dapat digunakan di media lain, seperti augmented reality (AR) dan perangkat ditelepon pintar. Dengan begitu, aplikasi ini bisa digunakan oleh masyarakat yang lebih luas.

Dalam pengembangannya, Tissa didukung anggota tim, di antaranya, dosen Fakultas Ilmu Keperawatan UI, Sigit Mulyono, yang menjadi ketua tim pengusul aplikasi PeriXa Batin. Selain itu, anggota tim lain yang terlibat adalah mentor praktisi yang juga pendiri dan CEO Medimedi, perusahaan pengembang aplikasi XR, Uti Nilam Sari, serta ahli teknologi XR, Citra Hafilah Sabrina.

Secara terpisah, Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan UI Agus Setiawan mengatakan, dukungan akan terus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan mental dan emosional masyarakat melalui inovasi teknologi. Dalam praktiknya, aplikasi PeriXa Batin telah digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan mental pada para pelajar. – Deonisia Arlinta (Kompas, 22.07.2024)