yyudhanto on Teknologi
8 Aug 2023 06:41 - 7 minutes reading

Bisnis Model Tik-Tok, FB dan X

Model bisnis merujuk pada rencana dan strategi yang digunakan oleh suatu perusahaan atau organisasi untuk menghasilkan pendapatan, mengelola operasional, dan mencapai tujuan bisnis secara keseluruhan. Model bisnis memberikan kerangka kerja yang menggambarkan bagaimana perusahaan merancang, mengembangkan, dan mengoperasikan usahanya untuk mencapai keberhasilan finansial dan pertumbuhan jangka panjang.

Model bisnis melibatkan berbagai aspek bisnis, termasuk bagaimana perusahaan menghasilkan pendapatan, berinteraksi dengan pelanggan, mengelola biaya, mendistribusikan produk atau layanan, dan mengembangkan strategi pasar. Ini adalah konsep yang penting karena membantu perusahaan memahami bagaimana mereka dapat menghasilkan nilai dan mengoptimalkan kinerja bisnis mereka.

Beberapa elemen yang tercakup dalam model bisnis meliputi:

  1. Sumber Pendapatan: Bagaimana perusahaan menghasilkan uang, apakah melalui penjualan produk, langganan, iklan, lisensi, atau sumber pendapatan lainnya.
  2. Proposisi Nilai: Bagaimana produk atau layanan perusahaan memberikan nilai kepada pelanggan dan memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan mereka.
  3. Kanal Distribusi: Bagaimana produk atau layanan dijual atau didistribusikan kepada pelanggan (misalnya, melalui toko fisik, platform online, mitra pemasaran, dll.).
  4. Kaitan Pelanggan: Bagaimana perusahaan berinteraksi dengan pelanggan, membangun hubungan, dan menjaga loyalitas.
  5. Struktur Biaya: Bagaimana biaya operasional dikelola dan dikeluarkan, termasuk biaya produksi, biaya pemasaran, biaya distribusi, dan lainnya.
  6. Segmentasi Pasar: Bagaimana perusahaan mengidentifikasi segmen pasar yang dituju dan merancang strategi untuk melayani setiap segmen dengan efektif.
  7. Kompetensi Inti: Apa keahlian atau keunggulan perusahaan yang membedakannya dari pesaing dan mendukung strategi bisnisnya.

Model bisnis dapat bervariasi berdasarkan jenis industri, tujuan bisnis, ukuran perusahaan, dan berbagai faktor lainnya. Ini adalah dasar yang membantu perusahaan mengambil keputusan yang tepat untuk mengarahkan usaha mereka ke arah yang menguntungkan dan berkelanjutan.

Berikut ini adalah beberapa deteksi model bisnis yang dilakukan oleh vendor sosmed, yakni :

(1) Tik-Tok

Model bisnis TikTok adalah salah satu variasi dari bisnis model media sosial dan berbasis platform digital. TikTok adalah platform media sosial yang memungkinkan pengguna untuk membuat, berbagi, dan menonton video singkat dengan durasi 15 hingga 60 detik. Model bisnis TikTok mencakup berbagai aspek yang memungkinkan platform ini menghasilkan pendapatan dan tumbuh secara berkelanjutan.

Berikut adalah beberapa komponen utama dari model bisnis TikTok:

  1. Pengguna dan Konten Kreator: TikTok memiliki jutaan pengguna di seluruh dunia yang membuat dan membagikan video kreatif. Konten kreator berkontribusi pada konten yang beragam, dari tarian, komedi, musik, hingga informasi pendidikan.
  2. Algoritma Pemetaan Konten: TikTok menggunakan algoritma cerdas untuk memetakan konten ke pengguna yang berpotensi tertarik. Ini memastikan bahwa pengguna terus menerima konten yang relevan dan menarik.
  3. Iklan dan Promosi: TikTok menghasilkan sebagian besar pendapatannya dari iklan berbayar. Perusahaan dan merek dapat membayar untuk menampilkan iklan video di antara konten yang dilihat pengguna.
  4. Mata Uang Virtual: TikTok juga memperkenalkan mata uang virtual yang disebut “Coins” yang dapat dibeli oleh pengguna dengan uang sungguhan. Pengguna dapat memberikan koin ini kepada konten kreator sebagai bentuk dukungan atau hadiah.
  5. Pembelian Produk: TikTok juga memiliki fitur toko dalam aplikasinya, yang memungkinkan merek untuk menjual produk mereka langsung kepada pengguna.

Kelebihan Model Bisnis TikTok:

  1. Kreativitas Pengguna: TikTok memberikan platform bagi kreator konten untuk mengekspresikan kreativitas mereka dalam format video singkat yang unik.
  2. Jangkauan Global: TikTok memiliki basis pengguna global yang luas, yang memungkinkan merek dan bisnis untuk mencapai audiens internasional.
  3. Kemampuan Viral: Konten di TikTok dapat dengan cepat menjadi viral dan menarik perhatian besar, memberikan peluang visibilitas yang tinggi bagi merek dan konten kreator.
  4. Interaksi Pengguna: TikTok mendorong interaksi antara pengguna melalui tantangan, duet, dan komentar, menciptakan ikatan komunitas yang kuat.

Kekurangan Model Bisnis TikTok:

  1. Persaingan yang Kuat: TikTok beroperasi dalam pasar media sosial yang sangat kompetitif, bersaing dengan platform seperti Instagram, Snapchat, dan YouTube.
  2. Kontroversi dan Regulasi: TikTok telah menghadapi kritik dan masalah hukum terkait privasi data dan konten yang kontroversial, yang dapat mempengaruhi reputasinya.
  3. Tantangan Monetisasi: Meskipun ada berbagai model pendapatan, monetisasi konten kreator di TikTok mungkin lebih sulit dibandingkan platform lain.

Bisnis model TikTok adalah contoh bagaimana platform media sosial dapat menggabungkan berbagai sumber pendapatan seperti iklan, mata uang virtual, dan fitur-fitur tambahan untuk menciptakan ekosistem yang berkelanjutan.

(2) FB (Meta)

Model bisnis Facebook (atau yang sekarang dikenal sebagai Meta setelah perubahan nama perusahaan pada 2021) adalah salah satu contoh bisnis model media sosial dan platform teknologi. Meta adalah perusahaan induk yang memiliki beberapa platform terkenal, termasuk Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Messenger. Model bisnis Meta mencakup berbagai elemen yang membantu perusahaan menghasilkan pendapatan dan tumbuh secara berkelanjutan.

Berikut adalah beberapa komponen utama dari model bisnis Meta:

  1. Pengguna dan Interaksi: Platform-platform Meta memungkinkan pengguna untuk terhubung, berbagi konten, berkomunikasi, dan berinteraksi melalui berbagai bentuk pesan, posting, dan media.
  2. Iklan dan Pengiklanan: Iklan merupakan sumber pendapatan utama Meta. Perusahaan dan merek dapat membayar untuk menampilkan iklan di platform-platformnya, yang ditargetkan berdasarkan minat dan perilaku pengguna.
  3. Data Pengguna: Meta mengumpulkan data pengguna yang dapat digunakan untuk menyediakan iklan yang lebih relevan dan untuk analisis bisnis.
  4. Platform E-commerce: Facebook dan Instagram menyediakan fitur belanja yang memungkinkan bisnis untuk menjual produk langsung kepada pengguna.
  5. Kemitraan Konten: Meta menjalin kemitraan dengan pembuat konten, seperti kreator YouTube, untuk membuat konten eksklusif di platformnya.
  6. Mata Uang Virtual: Meta memperkenalkan mata uang virtual yang disebut “Meta Tokens” yang dapat digunakan untuk mendukung pembayaran dan transaksi di platformnya.
  7. Realitas Virtual dan Augmented: Meta mengembangkan teknologi realitas virtual dan augmented reality melalui produk seperti Oculus VR untuk pengalaman yang lebih immersif.

Kelebihan Model Bisnis Meta:

  1. Skala dan Cakupan: Platform-platform Meta memiliki jutaan pengguna di seluruh dunia, memberikan potensi cakupan yang luas bagi merek dan bisnis.
  2. Pendapatan dari Iklan: Pendapatan utama dari iklan memberikan stabilitas pendapatan dan potensi pertumbuhan bagi Meta.
  3. Inovasi Teknologi: Meta terus berinvestasi dalam teknologi seperti realitas virtual dan augmented reality, membuka peluang inovasi dan pertumbuhan baru.
  4. Interaksi Pengguna dan Komunitas: Platform-platform Meta memungkinkan komunikasi langsung dan keterlibatan dalam komunitas yang kuat.

Kekurangan Model Bisnis Meta:

  1. Privasi dan Keamanan Data: Meta telah menghadapi kontroversi dan masalah terkait privasi data dan perlindungan pengguna.
  2. Tantangan Regulasi: Perusahaan teknologi besar seperti Meta sering kali berhadapan dengan tantangan regulasi dan kebijakan terkait kekuasaan pasar dan penggunaan data.
  3. Konten Bermasalah: Platform-platform Meta juga harus menghadapi tantangan dalam mengelola konten yang kontroversial atau berpotensi merugikan.

Model bisnis Meta mencerminkan kompleksitas dan skala bisnis teknologi modern yang mencakup iklan, data, inovasi teknologi, dan pengembangan produk yang beragam.

(3) Twitter (X)

Model bisnis Twitter adalah variasi dari bisnis model media sosial dan platform berbasis pengguna. Twitter adalah platform media sosial yang memungkinkan pengguna untuk berbagi pesan singkat yang disebut “tweet” dengan panjang hingga 280 karakter. Model bisnis Twitter mencakup berbagai elemen yang membantu platform ini menghasilkan pendapatan dan tumbuh secara berkelanjutan.

Berikut adalah beberapa komponen utama dari model bisnis Twitter:

  1. Pengguna dan Interaksi: Pengguna Twitter dapat mengirim tweet, mengikuti akun lain, dan berinteraksi melalui retweet, like, dan balasan. Interaksi ini membentuk jaringan konten dan keterlibatan yang berkelanjutan.
  2. Iklan: Iklan merupakan sumber pendapatan utama Twitter. Perusahaan dan merek dapat membayar untuk menampilkan iklan dalam berbagai bentuk, termasuk tweet promosi dan iklan video.
  3. Twitter Ads: Platform ini menyediakan alat pengiklanan yang memungkinkan pengiklan menargetkan audiens yang spesifik berdasarkan minat, demografi, dan perilaku.
  4. Promoted Trends: Twitter juga menawarkan fitur “Promoted Trends,” di mana kata kunci atau hashtag ditampilkan di bagian atas tren populer untuk meningkatkan visibilitas.
  5. Data dan Analitik: Twitter menjual akses ke data dan analitik pengguna kepada perusahaan yang tertarik untuk memahami tren dan preferensi pengguna.
  6. Kemitraan Konten: Twitter bekerja dengan perusahaan media dan pemilik konten untuk menciptakan kemitraan yang dapat meningkatkan cakupan dan relevansi konten di platform.
  7. Verifikasi dan Langganan: Twitter merencanakan untuk memperkenalkan model langganan dengan fitur-fitur premium dan memberikan opsi verifikasi kepada pengguna.

Kelebihan Model Bisnis Twitter:

  1. Keterlibatan Pengguna: Twitter menyediakan cara cepat dan mudah untuk berbagi informasi dan berinteraksi dengan pengguna lain.
  2. Visibilitas Merek: Iklan di Twitter dapat memberikan visibilitas yang tinggi kepada merek dan produk.
  3. Interaksi Langsung dengan Audiens: Twitter memungkinkan merek dan selebriti untuk berinteraksi langsung dengan penggemar dan pelanggan.
  4. Tantangan Global dan Isu Aktual: Twitter menjadi tempat bagi diskusi tentang berita global, isu-isu sosial, dan tren yang sedang terjadi.

Kekurangan Model Bisnis Twitter:

  1. Pertumbuhan Pengguna: Meskipun Twitter memiliki basis pengguna yang besar, pertumbuhannya mungkin lebih lambat dibandingkan platform lain seperti Instagram dan TikTok.
  2. Isu Konten dan Moderasi: Twitter harus menghadapi tantangan dalam mengelola konten yang kontroversial atau berpotensi merugikan.
  3. Kompetisi: Twitter bersaing dengan platform media sosial lainnya dalam merebut perhatian pengguna dan pengiklan.

Model bisnis Twitter adalah contoh bagaimana platform media sosial dapat mengintegrasikan berbagai sumber pendapatan seperti iklan, data, dan fitur premium untuk menciptakan ekosistem yang berkelanjutan.