yyudhanto on Bisnis Teknologi
4 Jan 2025 01:28 - 7 minutes reading

BPMN vs Activity Diagram

Activity Diagram dan BPMN (Business Process Model and Notation) adalah alat visual yang digunakan untuk memodelkan proses atau alur kerja, tetapi mereka memiliki perbedaan dalam tujuan, fokus, dan penggunaannya.

A. BPMN (Business Process Model and Notation) adalah standar grafis yang digunakan untuk memodelkan dan mendokumentasikan proses bisnis. BPMN dirancang untuk memberikan cara yang intuitif bagi pengguna bisnis (seperti analis bisnis dan manajer proses) untuk memahami proses organisasi, sekaligus memberikan detail teknis yang cukup bagi pengembang perangkat lunak untuk mengimplementasikannya. BPMN memanfaatkan diagram alur yang dikenal sebagai Business Process Diagram (BPD) untuk menunjukkan urutan aktivitas, keputusan, aliran data, dan interaksi antar pihak yang terlibat dalam proses bisnis. BPMN mendukung komunikasi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk tim teknis dan non-teknis.

Tujuan BPMN

  1. Standarisasi Representasi Proses Bisnis: BPMN menyediakan notasi umum yang dapat digunakan oleh berbagai pihak dalam sebuah organisasi.\n
  2. Meningkatkan Komunikasi: BPMN bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara desainer proses bisnis dan pengembang.\n
  3. Mendukung Otomasi: BPMN memberikan detail yang memungkinkan implementasi proses bisnis dalam sistem perangkat lunak.

Komponen Utama BPMN

  1. Event: Menandakan titik awal, akhir, atau perubahan status dalam proses.
  2. Activity: Langkah atau tugas yang dilakukan dalam proses.
  3. Gateway: Simbol untuk pengambilan keputusan atau percabangan dalam alur proses.
  4. Flow: Menghubungkan elemen-elemen dalam diagram (Sequence Flow, Message Flow).
  5. Pool dan Lane: Mewakili entitas atau departemen yang berinteraksi dalam proses.

Siapa yang Menemukan BPMN?

BPMN dikembangkan oleh Business Process Management Initiative (BPMI) pada awal 2000-an. Pada tahun 2005, BPMI bergabung dengan Object Management Group (OMG), sebuah organisasi standar internasional. OMG kemudian merilis BPMN versi pertama secara resmi pada tahun 2004. Saat ini, BPMN dikelola dan terus dikembangkan oleh OMG, yang juga bertanggung jawab atas standar terkait lainnya seperti UML (Unified Modeling Language).

Versi terbaru, BPMN 2.0, dirilis pada Januari 2011. BPMN 2.0 membawa peningkatan signifikan, termasuk dukungan untuk XML definisi proses bisnis, yang memudahkan integrasi dengan sistem perangkat lunak untuk otomasi proses bisnis.

BPMN adalah alat penting untuk memodelkan proses bisnis secara efektif. Dikembangkan oleh BPMI dan kini dikelola oleh OMG, BPMN telah menjadi standar global yang diakui dalam industri untuk mengoptimalkan dan mengotomasi proses bisnis.

B. Activity Diagram. Adalah salah satu diagram yang merupakan bagian dari Unified Modeling Language (UML). Diagram ini digunakan untuk memodelkan alur kerja (workflow) atau aktivitas dalam suatu sistem, baik itu proses bisnis, logika sistem, maupun interaksi antar komponen dalam perangkat lunak.

Activity Diagram memvisualisasikan langkah-langkah atau aktivitas yang harus dilakukan, termasuk keputusan dan percabangan dalam alur tersebut. Diagram ini mirip dengan diagram alur (flowchart), tetapi memiliki elemen dan struktur yang lebih formal serta mendukung sistem berbasis objek.

Tujuan Activity Diagram

  1. Memodelkan Alur Proses: Menunjukkan bagaimana aktivitas atau tugas dalam sistem dijalankan secara berurutan.
  2. Mengidentifikasi Keputusan: Menampilkan titik-titik keputusan dalam alur proses.
  3. Dokumentasi Sistem: Memberikan gambaran yang mudah dipahami tentang bagaimana proses atau sistem bekerja.
  4. Komunikasi Antar Tim: Membantu tim teknis dan non-teknis memahami logika dan struktur proses.

Elemen Utama dalam Activity Diagram

  1. Initial Node (Start): Menunjukkan titik awal dari aktivitas.
  2. Activity (Action): Representasi dari tugas atau langkah yang dilakukan.
  3. Decision Node: Titik percabangan dalam alur berdasarkan kondisi tertentu.
  4. Merge Node: Menggabungkan aliran dari beberapa cabang menjadi satu.
  5. Fork Node: Memisahkan aliran ke beberapa aktivitas yang dijalankan secara paralel.
  6. Join Node: Menggabungkan aktivitas paralel menjadi satu aliran.
  7. Final Node (End): Titik akhir dari aktivitas atau proses.

Siapa yang Menemukan Activity Diagram?

Activity Diagram adalah bagian dari standar UML, yang dikembangkan oleh Object Management Group (OMG). UML sendiri dirancang oleh tiga tokoh utama, yakni : Grady Booch, James Rumbaugh, Ivar Jacobson. Mereka adalah tokoh utama dalam dunia pengembangan perangkat lunak yang bekerja sama untuk menggabungkan berbagai metode pemodelan menjadi satu standar terpadu, yaitu UML. UML versi pertama dirilis oleh OMG pada tahun 1997, dan Activity Diagram menjadi salah satu diagram yang diperkenalkan dalam standar tersebut.

    Perbedaan dengan Diagram Alur Biasa

    • Activity Diagram menggunakan elemen formal seperti swimlanes, forks, dan joins, yang memungkinkan pemodelan proses paralel.
    • Dirancang untuk memodelkan sistem berbasis objek, sedangkan diagram alur biasa lebih umum digunakan untuk proses bisnis tanpa fokus pada sistem berbasis objek.

    Activity Diagram adalah alat yang efektif untuk memodelkan alur aktivitas dalam suatu sistem perangkat lunak atau proses logis. Dikembangkan sebagai bagian dari standar UML oleh OMG, diagram ini mendukung pengembangan perangkat lunak berbasis objek dan meningkatkan komunikasi antara tim dalam proses perancangan sistem.

    Berikut adalah penjelasan perbedaan utama antara keduanya.

    1. BPMN vs Activity Diagram


    • Activity Diagram:
      • Merupakan bagian dari Unified Modeling Language (UML).
      • Digunakan untuk memodelkan alur kerja atau aktivitas dalam sistem perangkat lunak.
      • Fokus pada alur logis atau langkah-langkah yang dilakukan oleh suatu sistem atau aktor.
      • Sering digunakan dalam analisis sistem dan desain perangkat lunak.
    • BPMN:
      • Standar notasi bisnis untuk memodelkan proses bisnis.
      • Digunakan untuk mendokumentasikan, memahami, dan menganalisis proses bisnis organisasi.
      • Fokus pada representasi proses bisnis dari perspektif manajemen dan operasional.
      • Sering digunakan oleh analis bisnis, manajer proses, dan pemangku kepentingan non-teknis.

    2. Pengguna Utama


    • Activity Diagram:
      • Pengembang perangkat lunak, arsitek sistem, dan analis teknis.
      • Didesain untuk membantu dalam pengembangan dan dokumentasi sistem.
    • BPMN:
      • Analis bisnis, manajer operasional, dan tim manajemen.
      • Berfungsi sebagai jembatan komunikasi antara tim teknis dan bisnis.

    3. Fokus dan Detail


    • Activity Diagram:
      • Memodelkan aktivitas atau alur proses dalam konteks sistem perangkat lunak.
      • Tidak terlalu memperhatikan elemen bisnis seperti tugas, kolaborasi, atau transaksi.
    • BPMN:
      • Memodelkan proses bisnis lengkap dengan elemen seperti tugas, keputusan, alur pesan, kolaborasi antar pihak, dan transaksi.
      • Memberikan gambaran yang lebih luas dan detail tentang proses bisnis.

    4. Elemen dan Notasi


    • Activity Diagram:
      • Menggunakan elemen seperti Action, Decision Node, Merge Node, Fork Node, dan Join Node.
      • Fokus pada aktivitas individual dan alur data atau kontrol di antaranya.
    • BPMN:
      • Memiliki elemen kompleks seperti Task, Event, Gateway, Pool, Lane, dan Message Flow.
      • Lebih detail dalam menggambarkan interaksi antar entitas dalam proses bisnis.

    5. Contoh Penggunaan


    • Activity Diagram:
      • Memodelkan alur logis dari fungsi login pengguna.
      • Menggambarkan bagaimana sistem memproses permintaan tertentu, seperti pengolahan data input pengguna.
    • BPMN:
      • Memodelkan alur pengajuan klaim asuransi dari awal hingga selesai.
      • Menggambarkan proses kolaborasi antara pelanggan, agen asuransi, dan tim klaim.

    6. Standar dan Kompatibilitas


    • Activity Diagram:
      • Berdasarkan standar UML.
      • Tidak secara spesifik ditujukan untuk dokumentasi proses bisnis.
    • BPMN:
      • Berdasarkan standar OMG (Object Management Group) khusus untuk proses bisnis.
      • Lebih kompatibel dengan sistem manajemen proses bisnis (BPMS).

    Kesimpulan:

    • Activity Diagram lebih cocok digunakan untuk memodelkan alur aktivitas dalam sistem perangkat lunak atau alur logis internal.
    • BPMN lebih cocok untuk memodelkan proses bisnis tingkat organisasi yang melibatkan banyak entitas dan interaksi.

    Pilihan alat tergantung pada konteks penggunaan dan audiens yang dituju.

    Contoh Penerapan Activity Diagram dan BPMN

    1. Contoh Penerapan Activity Diagram


    Konteks: Sistem Pemesanan Tiket Online

    • Deskripsi: Alur kerja yang menunjukkan bagaimana pengguna memesan tiket secara online hingga tiket berhasil diterbitkan.

    Activity Diagram:

    1. Mulai: Pengguna mengakses situs web pemesanan tiket.
    2. Pilih Tiket: Pengguna memilih tujuan, tanggal, dan jumlah tiket.
    3. Periksa Ketersediaan: Sistem memeriksa apakah tiket tersedia.
      • Jika tersedia, lanjut ke langkah pembayaran.
      • Jika tidak tersedia, pengguna diminta memilih tanggal lain.
    4. Proses Pembayaran: Pengguna memasukkan informasi pembayaran.
    5. Konfirmasi Pembayaran: Sistem memvalidasi pembayaran.
      • Jika berhasil, tiket diterbitkan.
      • Jika gagal, pengguna diminta mencoba lagi.
    6. Kirim Tiket: Sistem mengirim tiket elektronik ke email pengguna.
    7. Selesai.

    Diagram:

    Activity Diagram ini akan menunjukkan node aktivitas seperti Start, Choose Ticket, Check Availability, Process Payment, Confirm Payment, dan End, dengan Decision Nodes untuk percabangan logis.

    2. Contoh Penerapan BPMN


    Konteks: Proses Pengajuan Klaim Asuransi

    • Deskripsi: Proses bisnis yang melibatkan kolaborasi antara pelanggan, agen, dan tim klaim.

    BPMN:

    1. Pool: Pelanggan
      • Start Event: Pelanggan mengajukan klaim melalui formulir online.
      • Task: Mengunggah dokumen pendukung.
      • Message Flow: Klaim dikirim ke agen.
    2. Pool: Agen Asuransi
      • Task: Memeriksa kelengkapan dokumen.
        • Jika lengkap, klaim diteruskan ke tim klaim.
        • Jika tidak lengkap, pelanggan diminta melengkapi.
      • Message Flow: Dokumen lengkap dikirim ke tim klaim.
    3. Pool: Tim Klaim
      • Task: Memverifikasi klaim.
        • Jika valid, klaim disetujui.
        • Jika tidak valid, klaim ditolak dan pelanggan diberi pemberitahuan.
      • End Event: Proses selesai dengan hasil klaim diterima atau ditolak.

    Diagram:

    BPMN ini akan menunjukkan Pools (Pelanggan, Agen Asuransi, Tim Klaim), Lanes untuk aktor di dalam setiap Pool, Tasks, Gateways untuk pengambilan keputusan, dan Message Flows untuk komunikasi antar Pools.

    Perbedaan dalam Penerapan


    1. Activity Diagram fokus pada alur internal dalam sistem (contoh: sistem pemesanan tiket), menggambarkan bagaimana aktivitas berurutan dijalankan.\n
    2. BPMN lebih kompleks karena menggambarkan proses bisnis yang melibatkan banyak entitas (contoh: proses klaim asuransi) dan menunjukkan interaksi antar pihak.

    Keduanya digunakan sesuai dengan kebutuhan spesifik: Activity Diagram untuk analisis teknis dan sistem, BPMN untuk dokumentasi dan pengoptimalan proses bisnis.