Motivasi

Genre film yang penggugah rasa atau emosional sering kali menyentuh dan mempengaruhi penonton secara mendalam. Mereka mampu merangsang berbagai perasaan seperti kebahagiaan, kesedihan, kecemasan, kegembiraan, atau refleksi. Setiap genre film memiliki kekuatan uniknya dalam menggugah rasa dan emosi penonton. Kombinasi elemen naratif, visual, dan audio dapat menciptakan pengalaman yang mendalam dan berkesan bagi penonton.

Growth mindset adalah keyakinan bahwa kemampuan seseorang dapat terus berkembang dan ditingkatkan melalui kerja keras, latihan, dan ketekunan. Orang dengan growth mindset percaya bahwa kecerdasan, bakat, dan keterampilan bukanlah sesuatu yang tetap atau bawaan sejak lahir, melainkan dapat ditingkatkan melalui upaya dan dedikasi.

Self-awareness, atau kesadaran diri, adalah kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengevaluasi diri sendiri secara obyektif. Ini mencakup pengenalan terhadap pikiran, emosi, motivasi, dan perilaku seseorang, serta pemahaman tentang bagaimana hal-hal ini mempengaruhi interaksi dengan orang lain dan lingkungan sekitar. Self-awareness merupakan keterampilan kunci dalam pengembangan pribadi dan kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan.

Hormon adalah senyawa kimia di dalam tubuh yang diproduksi oleh berbagai kelenjar di seluruh tubuh. Mereka melakukan perjalanan melalui aliran darah, serta bertindak sebagai pembawa pesan dan berperan dalam banyak proses tubuh.

Generasi Z memiliki pandangan tentang kebahagiaan yang lebih beragam. Uang tetap menjadi sumber kebahagiaan utama, tetapi mereka juga mementingkan keseimbangan hidup dan kesehatan mental . Generasi Z adalah kelompok populasi yang ekspresif, kreatif, dan sangat mengejar passion atau rencana. Uang tetap dipandang penting, tetapi mereka sangat mementingkan keseimbangan hidup dan juga kesehatan mental. Namun, paparan teknologi, melemahnya ikatan sosial, dan kegagapan orangtua dalam mendidik anak di era internet rentan mengurangi kebahagiaan mereka.

Kita sering mengenal dan mendengar Soft Skill dan Hard Skill. Nah sebenarnya selain 2 hal itu ada yang sangat penting juga yakni social skill. Social skill adalah suatu keterampilan yang digunakan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain baik secara verbal maupun non verbal. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial sehingga sangat penting untuk menguasai cara berkomunikasi yang baik.Dengan memahami social skill tidak hanya bisa meningkatkan kemampuan berkomunikasi saja, tapi juga paham bagaimana cara menghadapi orang lain.

“WAH, keren, dia sekarang sudah jadi manajer.” Begitu terkadang kita mendengar seloroh orang mengenai kesuksesan, terutama di kalangan generasi lawas. Selain itu, di tempat lain, ada kandidat yang urung menerima tawaran sebuah pekerjaan karena bukan berada pada posisi manajerial meski ia sendiri sebenarnya tertarik pada rancangan yang diberikan dan sadar bisa belajar banyak hal di sana.

Pada masa pandemi dan endemi ini kanal Youtube menjadi salah satu media yang paling diminati masyarakat luas. Youtube ketiban untung besar, selain hampir tidak ada lawan yang mumpuni. Kaum rebahan dan kaum yang selalu didepan layar menjadikan Youtube sebagai time-killer. Selain menawarkan banyak kemudahan, pilihan kontennya pun beragam mulai dari yang ringan sampai berat, santai sampai yang serius, dari tips sampai tutorial, berita sampai dengan hiburan. Baik yang offline sampai dengan live konten. Swear! rasanya 7 x 24 jam pun (andai bisa) maka melihat Youtube tak akan pernah kehabisan konten untuk dilihat.

Mencari inspirasi dan motivasi untuk hidup bahagia penuh semangat melalui ilustrasi. Terkadang sebuah gambar memberikan berbagai macam makna, seperti ilustrasi dibawah ini yang memberikan motivasi dalam gambar. Selamat bersemangat dan semoga sukses.

UNGKAPAN “know who you are” dan “how does people see you” sering kita dengar di dalam ranah pengembangan pribadi ataupun pengembangan kinerja karyawan di pekerjaan. Setiap orang yang paham mengenai manajemen Icinerja, kesuksesan karier, dan efektivitas kepemimpinan tahu pentingnya hal ini.

Namun, penelitian juga mengatakan, self-awareness seperti ini sangat langka di tempat kerja. Kita sering menemui orang yang tidak melihat ada kekurangan pada dirinya dan tidak pernah merasa perlu untuk mengoreksi diri. Ketika melakukan kesalahan yang membuat situasi menjadi sulit pun, ia tetap merasa keadaan baik-baik saja.