Kategori Tahu dan Pengetahuan
Meninjau tipe manusia dalam ilmu psikologi berbeda dengan ilmu sosial lainya, seperti sosiologi dan filsafat ilmu. Jika ilmu psikologi membahas tipe manusia berdasarkan kpribadiannya atau sifatnya, sedangkan filsafat ilmu meninjau manusia bedasarkan hakikat paling dasar manusia dalam konteks pengetahuan. Korelasi antara kepribadian dan pengetahuan memang sangat erat.
Ada alkisah sebuah cerita seorang awam bertanya kepada seorang filsuf yang arif dan bijaksana “ ada berapa tipe manusia bedasarkan pengetahuannya?” dan seorang filsuf tersebut hanya menarik napas dan menjawab, ada empat tipe manusia bedasarkan pengetahuannya yaitu:
“ Seorang yang tahu di tahunya, seorang yang tahu di tidak tahunya, seorang yang tidak tahu di tahunya dan seorang yang tidak tahu di tidak tahunya”
Mari kita kupas sedikit saja dalam mengelompokkan manusia menjadi 4 kelompok, yaitu:
- Tahu di Tahunya, yaitu orang yang tahu bahwa dirinya itu tahu. Ciri dari kelompok ini adalah biasanya rendah hati sesuai dengan motto ilmu padi yang semakin berisi semakin menunduk
- Tahu di tidak tahunya, yaitu orang yang tahu bahwa dia tidak tahu. Ciri dari kelompok ini adalah suka bertanya untuk mendapatkan tambahan pengetahuan bukan ngetes/nguji kemampuan orang lain.
- Tidak tahu di tahunya, yaitu orang yang tidak tahu bahwa dirinya tahu. Ciri dari kelompok ini sering membuat kejutan sekaligus sering terkejut ketika berprestasi (melihat hasil ujian mendapat nilai A atau B. Komentar yang sering kita dengar “kok bisa ya…”)
- Tidak tahu di tidak tahunya, yaitu orang yang tidak tahu kalau dirinya tidak tahu. Cirinya antara lain suka bertindak semaunya sendiri, bingung mau bertanya apa.., tidak bisa mengenali masalah.., tidak tahu harus bicara apa…
Mari kita coba menilai diri kita termasuk kelompok yang mana. Tidak ada yang jelek dari setiap kelompok di atas karena pengelompokkan ini hanya untuk memudahkan kita menilai dan memetakan dengan siapa kita berhadapan baik di depan kelas, kelompok diskusi, forum pelatihan, penataran, lokakarya, seminar dan kegiatan dengan orang lain.
Dengan mengenali potensi diri maka kita dengan mudah bisa mengambil keputusan ketika harus menentukan sikap dalam sebuah forum.
Idealnya sebagai pembelajar, kita masuk dan ingin di no.1 atau 2
Selamat Belajar
Post Comment