Creative
Commons (CC) adalah sebuah organisasi nirlaba yang
menyediakan berbagai lisensi terbuka yang memungkinkan pencipta karya intelektual,
seperti teks, gambar, musik, dan video, untuk membagikan karya mereka dengan
cara yang lebih fleksibel daripada hak cipta tradisional. Lisensi Creative
Commons (CC) memberikan alternatif bagi hak cipta “All Rights
Reserved” (Hak Cipta Dilindungi) yang memberi pemegang hak cipta
kontrol penuh terhadap penggunaan karya.
Sejarah Lisensi Creative
Commons (CC) dimulai pada awal tahun 2000-an sebagai respons terhadap
permasalahan yang muncul dalam era digital terkait dengan hak cipta dan
pembagian karya intelektual. Inisiatif ini lahir dari usaha untuk memberikan
alternatif yang lebih fleksibel daripada hak cipta tradisional, sehingga
pencipta dan pengguna karya dapat memiliki pilihan yang lebih luas dalam
mengatur hak dan kewajiban terkait karya intelektual mereka. Berikut adalah
beberapa titik penting dalam sejarah Lisensi Creative Commons (CC):
2001: Lawrence Lessig, seorang profesor hukum yang peduli
dengan isu hak cipta dan kekayaan intelektual dalam konteks digital, memulai
proyek Creative Commons (CC) bersama dengan timnya di Stanford Law
School. Tujuan utamanya adalah mengembangkan alat hukum dan lisensi yang
memungkinkan pencipta karya intelektual untuk memberikan izin lebih fleksibel
kepada orang lain untuk menggunakan karya mereka.
2002: Pada tanggal 16 Desember 2002, Lisensi Creative Commons (CC)
diluncurkan secara resmi. Lisensi ini memungkinkan pencipta untuk memilih
berbagai kombinasi hak dan kewajiban yang sesuai dengan preferensi mereka. Ada
enam jenis lisensi yang mencakup berbagai tingkat penggunaan dan pembagian
kembali karya, mulai dari lisensi yang sangat terbuka hingga lisensi yang lebih
restriktif.
2003: Creative Commons (CC) merilis versi 2.0 dari
lisensinya, yang mencakup perbaikan dan penyempurnaan berdasarkan pengalaman
dan umpan balik selama tahun pertama setelah peluncuran.
2007: Creative Commons (CC) merilis versi 3.0 dari lisensinya.
Versi ini mencakup perubahan penting dalam terminologi dan penyempurnaan
teknis.
2013 Creative Commons (CC) merilis versi 4.0 dari lisensinya.
Versi ini lebih memperjelas dan menyederhanakan teks lisensi, serta
meningkatkan kesesuaian dengan hukum internasional.
Perkembangan Selanjutnya: Sejak peluncurannya, Lisensi Creative Commons (CC) telah diadopsi secara luas oleh individu, lembaga, dan organisasi di seluruh dunia. Lisensi ini digunakan dalam berbagai konteks, termasuk seni, pendidikan, penelitian, dan media digital. Creative Commons (CC) juga telah berperan dalam membangun budaya berbagi dan mengembangkan perangkat dan sumber daya untuk memfasilitasi penggunaan lisensi ini. Creative Commons (CC) terus berkembang dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat. Inisiatif ini telah menjadi salah satu alat yang penting dalam mempromosikan akses terbuka, berbagi pengetahuan, dan memfasilitasi kerja sama di era digital.
Lisensi Creative Commons memungkinkan
pencipta untuk memilih tingkat pembatasan atau kebebasan dalam penggunaan karya
mereka. Ada beberapa jenis lisensi Creative Commons, yang sering kali
ditunjukkan dengan simbol dan kode tertentu:
CC BY (Attribution): Lisensi paling
longgar. Mengizinkan penggunaan karya dengan syarat memberikan atribusi kepada
pencipta asli. Karya dapat digunakan, dimodifikasi, dan digunakan secara
komersial selama atribusi diberikan.
CC BY-SA (Attribution-ShareAlike): Mengizinkan
penggunaan dan modifikasi karya dengan syarat memberikan atribusi dan menggunakan
lisensi serupa pada karya turunan. Karya turunan harus dibagikan dengan lisensi
yang sama.
CC BY-ND (Attribution-NoDerivs): Mengizinkan
penggunaan karya dengan syarat memberikan atribusi, namun tidak mengizinkan
modifikasi atau karya turunan. Pengguna hanya dapat menggunakan karya dalam
bentuk aslinya.
CC BY-NC (Attribution-NonCommercial): Mengizinkan
penggunaan karya dengan syarat memberikan atribusi dan tidak digunakan untuk
tujuan komersial.
CC BY-NC-SA (Attribution-NonCommercial-ShareAlike): Mengizinkan penggunaan karya dengan syarat memberikan atribusi,
tidak digunakan untuk tujuan komersial, dan menggunakan lisensi serupa pada
karya turunan.
CC BY-NC-ND (Attribution-NonCommercial-NoDerivs): Lisensi paling restriktif. Mengizinkan penggunaan karya dengan
syarat memberikan atribusi dan tidak digunakan untuk tujuan komersial atau
modifikasi.
CC 0 : Lisensi CC Zero. Di sini,
pencipta melepas copyright miliknya secara penuh. Karya tersebut menjadi milik
publik. Siapa pun boleh menyebarkan, memodifikasi, serta mencari untung
darinya. Terlebih lagi, tak ada kewajiban penulisan pencipta di sana.
Lisensi Creative Commons memberikan fleksibilitas bagi pencipta dan pengguna karya. Pencipta dapat memilih lisensi yang sesuai dengan preferensi mereka, sementara pengguna mendapatkan kejelasan mengenai cara mereka dapat menggunakan karya tersebut. Ini juga mendukung semangat berbagi pengetahuan dan budaya secara lebih terbuka, sambil tetap memberikan penghormatan kepada hak pencipta.
Penting untuk membaca dan memahami lisensi Creative Commons secara seksama sebelum menggunakan atau memodifikasi karya yang dilindungi oleh lisensi tersebut. Lisensi Creative Commons tidak menggantikan hak cipta, tetapi menambahkan dimensi fleksibilitas dan akses dalam penggunaan karya intelektual.
Saling menghormati, menghargai dan berkomunikasi dengan baik adalah cara terbaik memajukan karya anak bangsa.