yyudhanto on Bisnis
30 Jul 2018 06:54 - 4 minutes reading

FOKUS Kunci Kesuksesan Bisnis

Bagi yang lahir sebelum 90-an pasti kenal ini Chin Mi pada komik Kungfu Boy menyatakan bahwa satu jurus yang dilatih FOKUS terus menerus ribuan jam akan lebih mematikan daripada banyak jurus tapi tidak fokus. Banyak jurus akan menjadikan sang master kungfu tidak ahli mendalami intisari dari jurus-jurus yang dimilikinya.

Begitu juga jika seorang gamers memainkan Game Taken (permainan bertarung di Playstation). Dalam Taken ada banyak pilihan pemain, kita bisa pilih salah satunya. Jika seorang gamers setiap bertanding menggunakan orang yang berbeda-beda maka dia harus banyak menghapal jurus-jurus dari setiap pemain, namun jika dia terus-menerus melatih hanya menggunakan satu karakter dan dicobanya ribuan kali. Maka sangat mungkin dia bisa menjadi masternya salah satu tokoh tersebut.

Dalam strategy untuk membangun bisnis UKM juga sama. Usaha skala kecil pada umumnya hanya memiliki karyawan 2-10 orang, modal tidak terlalu besar, minim akses dan banyak keterbatasan. Dengan keterbatasan tersebut seharusnya pemilik bisnis harus lebih FOKUS mengelola aset yang ada, jangan kebanyakan bikin anu bikin itu yang tidak korelasi dengan INTI BISNISNYA.

Pemilik bisnis harus jadi seorang *SNIPER* yang bisa dengan tepat memuntahkan satu pelurunya tepat kesasaran. Salah satu hal terpenting agar sniper bisa TEPAT adalah sasaranya satu, targetnya satu.

Contoh; Seringkali pebisnis rumah makan sulit untuk berkembang. Pengunjung banyak datang tapi keuntungan tidak sebanding. Mungkin dikarenakan banyak stok bahan baku yang terbuang setiap harinya. Bisa jadi karena kebanyakan menu.

Hasil survei dilapangan bahwa ternyata banyak restaurant/kafe yang menyajikan banyak menu namun sebenarnya hanya 10-20% menu yang paling sering dipesan sisanya hanya pelengkap.
Jika memang faktanya demikian kenapa pemilik bisnis tidak fokus pada 20% menu yang menjadi kekuatan kafenya. Dia tidak perlu repot-repot membeli / suplai barang yang terlalu banyak variasi, waitres yang hanya 1 orang juga tidak bingung, dan chef yang seorang diri juga bisa fokus meracik hanya beberapa menu.

Dengan kasus yang sama pada pemilik warung, jika mereka fokus pada produk-produk yang menjadi kekuatan mereka maka mereka tidak harus kelelahan dalam pengadaan banyak variasi barang, tidak jarang yang uangnya kehabisan gara-gara stok mati yang ngendap digudang.

Jebakan Batman bagi pelaku UKM adalah mereka merasa dengan menyajikan segala ada (palugada) maka dia akan menjadi pemenang. Padahal bisnis tidak melulu soal itu, ada yang namanya brand, lokasi, market size, strategi promosi, target market yang sesuai dll. Bukankah Toko Susu omsetnya lebih menarik ketimbang hanya warung yang menjual roko, kopi, ciki hingga perlengkapan alat mandi. Bukankah dokter spesialis dibayar jauh lebih mahal ketimbang dokter umum.

Ada banyak contoh dimana FOKUS dan konsisten diawal mendirikan perusahaan stratup dapat membawa sebuah Brand mendunia. Mungkin sebagian besar dari kita tidak menyangka bahwa hal-hal kecil jika dikerjakan dengan FOKUS dan presistence maka hal itu akan menjadi kuat, ketika kuat maka akan mudah untuk menjadi besar (scale up)

Berikut contohnya:

  • Facebook di awal berdirinya hanya FOKUS membatasi user yang menggunakan domain email universitas. Di awal berdirinya Facebook hanya bisa dibuka oleh mahasiswa kampus Harvard, Facebook akan membuka akses untuk kampus lain apabila di universitas tersebut memiliki request yang cukup banyak (lebih dari 20% mahasiswa).
  • Twitter FOKUS pada text pendek, dan konsisten untuk tidak memiliki jumlah notifikasi read/unread, hasilnya kita tidak jenuh dengan banyak notifikasi dan tweet yang kita lihat berjalan dengan cepat.
  • Keputusan uber yang tidak memperbolehkan user menjadwalkan jemputan di depan, hasilnya : FOKUS pada availability dan likuiditas 24/7
  • Instagram tidak memperbolehkan external link untuk melihat foto di luar aplikasi Instagram, hasilnya : user FOKUS mengkonsumsi semua konten di app.
  • Sedangkan Pinterest memperbolehkan external link untuk setiap pin yang dibuat, hasilnya : user melihat Pinterest sebagai koleksi dari external konten, berbeda dengan Instagram.

Path FOKUS dan KONSISTEN membatasi jumlah pertemanan hanya 150 (sekarang 500), hasilnya : membatasi jumlah teman = diskusi yang lebih intimate dan transparan.

Ketika Anda berpikir perusahaan game menginginkan gameplay lebih banyak, Zynga memutuskan untuk FOKUS membatasinya (hasilnya : meningkatkan Lifetime Value – user bermain terus).

Notes : “gameplay” ini adalah variasi jenis permainan/misi dalam game. Game Zynga dikenal hanya memiliki sedikit variasi permainan tetapi memiliki level yang banyak.

  • Whatsapp FOKUS kepada messaging, tidak berubah menjadi paltform seperti LINE, Wechat atau social media, dan WA tidak memiliki username.
  • Google membuang segala sesuatu di search enginenya kecuali search box.
  • Linkedin membatasi degree of network sampai batas tertentu (hasilnya : insentif kuat untuk mengembangkan network).
  • Single button di iPhone, Single textbox di Google.
  • Linkedin awalnya tidak membuat banyak fitur untuk foto profile user atau fitur add more photos, membantu profile user terlihat lebih profesional, tidak terlalu social seperti Facebook.

(Josh Koppelman dari First Round Venture, perusahaan seed investment di Silicon Valley.)

WA-Berantai