Wednesday, 11 Sep 2024
Home
Search
Menu
Share
More
yyudhanto on Pendidikan Teknologi
25 Aug 2024 11:39 - 7 minutes reading

Artificial Intelligence (AI) Dunia Pendidikan dalam Industri 5.0

Artificial Intelligence (AI) atau yang kita kenal dengan kecerdasan buatan adalah istilah yang tidak bagi asing di masyarakat dalam era teknologi tinggi saat ini. Menurut Ng et al., (2022), AI telah menjadi kata kunci di abad ke-21 dan memiliki banyak peran yang sangat penting dan berdampak pada kehidupan sehari-hari. Banyak peneliti telah memberikan definisi terkait AI menurut sudut pandang masing-masing.

Namun mereka menyepakati bahwa AI menantang masalah kognitif yang terkait dengan kecerdasan manusia (Goralski & Tan (2020). AI mengidentifikasi masalah yang muncul dan menjawab kebutuhan manusia pada umumnya. Marr (2018) berpendapat bahwa menciptakan mesin yang dapat berpikir seperti manusia selalu menjadi gagasan utama di era modern ini.

Pada dasarnya, AI terdiri dari dua kata yaitu Artificial dan Intelligence. Mengabaikan ‘A,’ Wang (2019, hlm.17) fokus pada definisi ‘I’ yaitu “Intelligence” atau “kecerdasan”:

“Kecerdasan adalah kapasitas sistem pemrosesan informasi untuk beradaptasi dengan lingkungannya saat beroperasi dengan pengetahuan dan sumber daya yang tidak mencukupi.”

Dong et al., (2020) juga berkontribusi dalam memberikan definisi. Mereka berargumentasi bahwa AI adalah subbidang ilmu komputer yang berkaitan dengan perilaku kecerdasan manusia yang mengacu pada perangkat lunak dan perangkat keras mesin yang terdiri dari otak buatan.

Kebanyakan orang percaya bahwa kecerdasan buatan akan segera menggantikan kecerdasan alami karena AI dapat memecahkan masalah kognitif manusia seperti pemecahan masalah, mengenalan pola, kemampuan untuk mengikuti instruksi, dan lainnya. Akan tetapi, AI masih menyimpan masalah yang masih belum dapat terselesaikan, misalkan masalah terkait etika.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami bagaimana AI dapat mengubah dunia sebelum menjadi terlalu sulit untuk mengantisipasi tantangan dalam penggunaannya. AI digunakan di banyak bidang, termasuk militer, kesehatan, pendidikan, dll. (Srivastava & Waghmare, 2020; Aggarwal et al., 2022). Dalam bidang militer, perangkat lunak AI dapat membantu prajurit (manusia) selama perang dengan membantu pekerjaan mereka.

Misalnya, sistem AI dapat memindai ribuan dokumen setiap hari untuk membantu tentara meneliti ide-ide baru untuk strategi militer. Aplikasi perawatan kesehatan juga menggunakan AI untuk membantu dokter dalam diagnosis dan perawatan sehingga tenaga medis dapat mengefisienkan waktu ketika bertemu dengan pasien.

Terakhir, aplikasi pendidikan menggunakan AI untuk membantu siswa mengerjakan tugas mereka dengan mengidentifikasi materi yang dikutip dan kesalahan tata bahasa. Oleh karena itu, AI menjadi topik yang hangat diperbincangkan dan dimanfaatkan di sekolah dan universitas.

Profesi Guru Terancam?

Profesi guru tidak akan hilang sepenuhnya karena adanya AI, meskipun akan mengalami perubahan signifikan. AI akan semakin membantu guru dengan mengotomatisasi tugas-tugas rutin, menyediakan pengalaman belajar yang dipersonalisasi untuk siswa, dan menawarkan wawasan berbasis data tentang kinerja siswa. Namun, peran inti guru dalam membina pemikiran kritis, kreativitas, dan kecerdasan emosional tetap tak tergantikan.

Meskipun AI dapat meningkatkan proses pendidikan, AI tidak dapat menggantikan hubungan manusia dan bimbingan yang diberikan oleh guru. Guru akan perlu beradaptasi dengan mengembangkan keterampilan baru dalam menggunakan alat AI secara efektif, tetapi peran mereka akan berkembang, bukan menghilang.

Masa depan pendidikan kemungkinan akan melihat kolaborasi antara AI dan guru, di mana teknologi mendukung pendidik dalam mencapai hasil yang lebih baik bagi siswa ​(McKinsey & Company eSchool News Tech.ed.gov).

Pemanfaatan AI dalam Pendidikan

Dalam dekade terakhir, penelitian dan pengembangan AI dalam Pendidikan berkembang cepat (Hwang et al., 2020), terutama dalam penulisan akademik. Memiliki keterampilan menulis akademik sangat penting pada jenjang pendidikan tinggi. Menurut Schmohl et al., (2020).

Pada seluruh disiplin ilmu, terbukti bahwa mahasiswa memiliki permintaan yang tinggi akan layanan dan dukungan untuk peningkatan keterampilan menulis ilmiah. Olehnya, banyak perguruan tinggi yang saat ini menawarkan kursus penulisan akademik dengan pemanfaatan AI bagi mahasiswanya. Pada umumnya, AI diperlukan untuk penerjemahan, parafrase, koreksi tata bahasa, dan penelusuran ide serta pengecekan plagiasi yang berkontribusi pada peningkatan kualitas penulisan akademik (Alonso, 2022).

Selain itu, banyak universitas sekarang menawarkan kontrak berupa jasa penulisan yang dapat membantu dosen atau mahasiswa bagi mereka yang memenuhi syarat. Perguruan tinggi berani menggaji tinggi untuk meningkatkan kualitas penulisan ilmiah institusi karena dapat meningkatkan ratingnya dalam masyarakat.

Peluang ini tentunya sangat berpotensi bagi mereka yang memiliki kemampuan mengoperasikan teknologi dan menguasai beberapa alat AI. Penguasaan ini dapat membantu mereka bekerja dengan cepat untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Beberapa orang enggan menerima kenyataan bahwa komputer dapat menulis lebih baik daripada manusia. Akan tetapi, hal ini sangat nyata. Banyak penulis akademik ataupun penyedia jasa penulisan yang berupaya untuk menguasai beberapa AI untuk membantu mereka menulis dengan baik dan cepat. Sehingga mereka dapat meningkatkan kemampuan sembari mencari nafkah dengan bekerja sebagai penulis.

AI berkembang pesat di bidang akademik dan non-akademik karena potensi penerapannya dalam kehidupan manusia sangat besar. Banyak aplikasi baru dan informasi terup to date yang saat ini tersedia untuk mempelajari cara menulis dengan AI. Pada akhirnya, kemampuan AI untuk menghasilkan materi tertulis secara efisien akan merevolusi masa depan manusia.

Sisi Positif dan Tantangan AI

Keunggulan AI sebagaimana dipaparkan oleh Khanzode & Sarode (2020) yakni AI dapat menyelesaikan tugas yang sulit dapat dilakukan dalam waktu singkat dan bahkan lebih cepat dari manusia, pekerjaan yang penuh tekanan dan kompleks dapat diselesaikan secara efisien, berbagai fungsi dapat dilakukan dalam waktu bersamaan, rasio keberhasilannya tinggi, lebih sedikit kesalahan dalam tugas, serta membutuhkan lebih sedikit ruang dan ukuran dengan perhitungan situasi jangka panjang dan kompleks.

Namun, AI juga memiliki beberapa dampak negatif ketika disalahgunakan, yang menyebabkan kehancuran skala besar. Ketidaksesuaian program terkadang dilakukan berlawanan dengan perintah, dan pekerjaan manusia terpengaruh. AI menghasilkan masalah pengangguran yang meningkat, kreativitas bergantung pada programmer, kurangnya sentuhan manusia, generasi muda menjadi malas, membutuhkan banyak uang, dan ketergantungan terhadap teknologi meningkat. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan AI berdasarkan keperluan dan kebutuhan.

Industri 5.0 pada bidang pendidikan merujuk pada integrasi teknologi canggih dengan pendekatan yang lebih humanistik, di mana teknologi seperti AI dan robotika digunakan untuk meningkatkan pembelajaran, tetapi tetap mempertahankan peran sentral manusia sebagai pendidik. Berikut adalah tahapan dalam implementasi Industri 5.0 di bidang pendidikan:

1. Penggunaan AI untuk Personalisasi Pembelajaran. AI digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan, gaya belajar, dan preferensi masing-masing siswa, memungkinkan pengalaman belajar yang lebih personal. Teknologi ini membantu guru dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa, sehingga mereka dapat memberikan materi yang sesuai.

2. Kolaborasi Manusia dan Teknologi. Dalam Industri 5.0, teknologi tidak menggantikan manusia, tetapi bekerja bersama-sama dengan pendidik untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih baik. Guru memanfaatkan teknologi untuk mendukung dan memperkaya metode pengajaran mereka, seperti melalui penggunaan platform e-learning yang canggih, alat evaluasi berbasis data, dan simulasi interaktif.

3. Penguatan Pendidikan Karakter. Pendidikan dalam era Industri 5.0 juga menekankan pada pengembangan karakter dan soft skills. Dengan bantuan teknologi, pendidik dapat lebih fokus pada pengembangan keterampilan sosial, etika, dan nilai-nilai moral siswa, sementara teknologi menangani aspek administratif dan pengajaran yang lebih teknis.

4. Pembelajaran Berbasis Proyek dan Inovasi. Siswa didorong untuk terlibat dalam proyek berbasis masalah nyata yang menggabungkan teknologi dengan kreativitas dan inovasi. Ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah, yang esensial dalam era digital.

5. Pengembangan Infrastruktur Digital. Infrastruktur pendidikan diperkuat dengan teknologi terbaru seperti 5G, IoT (Internet of Things), dan cloud computing, yang memungkinkan akses pendidikan yang lebih merata dan fleksibel. Dengan ini, pendidikan dapat diakses dari mana saja dan kapan saja, mendukung pembelajaran seumur hidup (lifelong learning).

6. Keseimbangan antara Teknologi dan Humanisme. Meski teknologi memainkan peran besar, Industri 5.0 dalam pendidikan menekankan pentingnya sentuhan manusiawi dalam pengajaran. Pendidikan karakter, bimbingan pribadi, dan pembentukan hubungan yang erat antara guru dan siswa tetap menjadi prioritas.

7. Pengembangan Kompetensi Baru bagi Guru. Guru dilatih untuk menguasai teknologi baru dan memahami cara terbaik untuk mengintegrasikannya ke dalam proses pembelajaran. Ini termasuk pemahaman mendalam tentang AI, analisis data, serta metode pengajaran yang interaktif dan berbasis proyek.

Industri 5.0 di bidang pendidikan menekankan bahwa meskipun teknologi dapat mengubah dan meningkatkan proses belajar, sentuhan manusia tetaplah penting. Kolaborasi yang erat antara manusia dan teknologi menjadi kunci dalam menciptakan sistem pendidikan yang holistik dan adaptif.

Sumber : rumahstudio.com/yyudhanto

yudho yudhanto uns solo
yudho yudhanto kompas com
yudho yudhanto dirjen vokasi
yudho yudhantookezone
yudho yudhanto inews
yudho yudhanto tribunews

Quote-Ku

If you do not change direction, you may end up where you are heading.
Lao Tzu

_____

Download

Source Script Buku Laravel

Source Script Buku Laravel

37.57 MB 767 Downloads