Smart city adalah sebuah konsep kota yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan kualitas hidup warganya, efisiensi layanan kota, serta mengurangi biaya dan dampak negatif terhadap lingkungan. Smart city memanfaatkan berbagai perangkat dan sistem berbasis teknologi canggih, seperti sensor, internet of things (IoT), big data, dan kecerdasan buatan (AI), untuk mengelola berbagai aspek kehidupan kota, termasuk transportasi, energi, keamanan, pengelolaan sampah, dan layanan publik lainnya. Contoh kota yang terbukti sukses menerapkan smart city adalah Singapore, Dubai, Barcelona, Songdo, Helsinki, Amsterdam. Mereka membutuhkan wakktu bervariasi dari 10-15 tahun.
Tujuan dari smart city adalah untuk membuat kota lebih efisien, berkelanjutan, aman, dan nyaman bagi penghuninya. Dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi, smart city memungkinkan pemantauan dan pengelolaan sumber daya secara lebih efektif, serta memberikan kemudahan akses bagi warga untuk mendapatkan berbagai layanan yang mereka butuhkan.
Secara umum, ada beberapa aspek utama dalam smart city: Infrastruktur Digital, Transportasi Cerdas, Energi dan Lingkungan, Layanan Publik, Iklim Riset serta Keamanan dan Pemantauan.
Dengan penerapan teknologi ini, smart city berfokus pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, sambil mengurangi jejak lingkungan dan meningkatkan efisiensi operasional kota.Untuk menjadikan Kota Solo sebagai smart city, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan agar kota ini bisa lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan. Berikut adalah penjelasan agar mudah difahami orang semua kalangan.
1. Infrastruktur Digital yang Kuat
- Apa itu? Solo perlu membangun jaringan internet yang cepat dan stabil di seluruh kota. Misalnya, Wi-Fi gratis di tempat umum seperti taman atau pusat perbelanjaan.
- Kenapa penting? Tanpa internet yang cepat, teknologi canggih lainnya seperti aplikasi transportasi atau layanan publik online nggak bakal bisa berjalan lancar.
2. Transportasi Pintar
- Apa itu? Menggunakan teknologi untuk mempermudah transportasi di Solo. Contohnya, membuat aplikasi untuk memantau keberadaan bus atau angkot secara real-time, sehingga kita tahu kapan kendaraan umum akan datang.
- Kenapa penting? Biar warga Solo nggak perlu lama-lama nunggu angkot atau bus, dan bisa lebih hemat waktu. Sistem transportasi yang efisien juga mengurangi kemacetan. Kalau perlu berani membangun jalur khusus pejalan kaki lewat atas yang aman dan nyaman dari ujung ke ujung. Dan menyediakan kemudahan untuk sepeda angin/listrik
3. Pengelolaan Sampah dan Lingkungan
- Apa itu? Menerapkan sistem pengelolaan sampah yang cerdas dengan teknologi. Misalnya, menggunakan sensor di tempat sampah untuk memberi tahu petugas kapan tempat sampah penuh.
- Kenapa penting? Ini akan membuat Solo lebih bersih dan ramah lingkungan. Selain itu, kota bisa mengurangi sampah yang menumpuk, dan semua jadi lebih teratur.
4. Keamanan dan Pemantauan
- Apa itu? Menggunakan kamera pengawas atau sensor di tempat umum untuk meningkatkan keamanan. Data yang dihasilkan bisa membantu polisi mendeteksi kejahatan atau kemacetan.
- Kenapa penting? Dengan sistem pemantauan yang pintar, Solo jadi lebih aman dan nyaman untuk warganya. Kejahatan bisa cepat terdeteksi dan dicegah.
5. Mempertahankan Ciri Khas Budaya
- Apa itu? Semua fasilitas budaya dan wisata bisa diakses dengan jelas dan mudah, bisa dilakukan secara online lewat aplikasi atau website.
- Kenapa penting? Warga Solo menjadi senang dan suka memahami budaya dan bersatu dalam keberagaman dalam keseharian, tidak sekedar teori saja.
6. Layanan Publik yang Terintegrasi
- Apa itu? Semua layanan kota, seperti pembayaran pajak, pengurusan administrasi, atau laporan keluhan, bisa dilakukan secara online lewat aplikasi atau website.
- Kenapa penting? Warga Solo nggak perlu datang ke kantor pemerintah atau antre panjang. Cukup lewat aplikasi, semua urusan selesai dengan cepat.
7. Optimalisai Riset dengan Kampus
- Apa itu? Kajian smartcity harus berkesinambungan, tidak sekedar tema diskusi atau forum. Pemerintah kota, pusat riset, kampus dan swasta harus bersinergi. Tidak memikirkan sesuai proyek masing-masing saja.
- Kenapa penting? Karena jika dikerjakan dari luar Solo, akan memberikan biaya yang besar dan jauh dari kemandirian dalam mengelola smartcity yang akan dibangun.
8. Iklim Pengusaha/Technopreneur
- Apa itu? Kota Solo banyak melahirkan pebisnis sukses nasional dan internasional, maka semestinya bisa menularkan iklim dan mind-set pebisnis kepada generasi Y, Z dan Alpha disini.
- Kenapa penting? Jika lebih dari 20% penduduk adalah pebisnis maka akan lebih mudah menyelenggarakan Smartcity dan juga memajukan kota bengawan ini.
Tahapan untuk Mewujudkan Smart City di Solo
- Tahap Perencanaan. Pemerintah Solo harus merencanakan secara matang bagaimana teknologi bisa diterapkan di berbagai sektor seperti transportasi, pendidikan, dan kesehatan. Terutama literasi teknologi masyarakat Solo harus benar-benar sampai level yang diinginkan
- Tahap Infrastruktur. Membangun jaringan internet yang luas, menyediakan fasilitas Wi-Fi gratis di tempat umum, dan memasang sensor-sensor pintar. Pembangunan secara menyeluruh bukan parsial setidaknya semua ada analisa/perencanaan.
- Tahap Uji Coba. Sebelum diterapkan di seluruh kota, perlu ada uji coba di beberapa area kecil untuk melihat apakah teknologi yang digunakan efektif dan bisa bekerja dengan baik.
- Tahap Implementasi. Setelah uji coba berhasil, teknologi ini diterapkan di seluruh kota Solo, mulai dari transportasi pintar, manajemen sampah, hingga layanan publik.
- Tahap Pemeliharaan dan Pengembangan. Setelah diterapkan, pemerintah Solo harus memastikan sistem tetap berjalan lancar, dan melakukan pengembangan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang terus berubah.
Jadi, intinya untuk menjadikan Solo sebagai smart city, semua elemen harus saling mendukung, mulai dari infrastruktur yang kuat, transportasi yang cerdas, hingga pemanfaatan teknologi dalam berbagai layanan publik. Dengan begitu, kehidupan warga Solo akan jadi lebih praktis dan nyaman! Kota solo yang berpenduduk 550.000 jiwa dan di siang hari bisa mencapai hampir 1 juta dengan luas 44,02 km² dan disatukan dengan keberagaman dan suku dari ketika jaman mataram dahulu kala.
Buku Referensi tentang Smartcity :
- Uneven Innovation: The Work of Smart Cities, Jennifer J. Clark, Columbia University Press (2020)
- Smart City Implementation: Creating Economic and Public Value in Innovative Urban Systems, Renata Paola Dameri,Springer International Publishing (2017)
- City-Scale Intelligent Systems and Platforms, Klara Nahrstedt, Christos G. Cassandras, Charlie Catlett, ArXiv (2017)