Teknik Negosiasi ala FBI untuk Sehari-hari ini dapat digunakan sebagai cara Cerdas Berkomunikasi dan Mendapatkan Hasil Terbaik. Teknik negosiasi yang digunakan oleh FBI, khususnya oleh Chris Voss, mantan negosiator sandera internasional, terbukti sangat efektif bahkan dalam situasi penuh tekanan. Menariknya, teknik-teknik ini juga sangat relevan dan bermanfaat untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari—baik di tempat kerja, keluarga, maupun lingkungan sosial.
Berikut ini penjelasan lengkap enam teknik utama beserta contoh penerapannya dalam aktivitas sehari-hari.
Mirroring adalah teknik sederhana namun sangat ampuh: cukup ulangi satu hingga tiga kata terakhir yang diucapkan lawan bicara Anda, atau pilih kata kunci dari ucapannya. Tujuannya adalah membuat lawan bicara merasa didengarkan dan mendorong mereka untuk mengungkapkan lebih banyak informasi
.Contoh Penerapan:
Dengan mirroring, Anda tidak hanya menunjukkan perhatian, tapi juga membuka ruang bagi lawan bicara untuk merasa dihargai dan didengarkan, sehingga komunikasi berjalan lebih lancar
Teknik ini berarti Anda mengidentifikasi dan menyebutkan emosi yang sedang dirasakan lawan bicara. Dengan melabeli emosi, Anda membantu mereka merasa dipahami tanpa harus langsung mencoba “memperbaiki” perasaan tersebut
.Contoh Penerapan:
Labeling membantu menciptakan rasa aman secara psikologis, sehingga lawan bicara lebih terbuka dan siap berdiskusi secara konstruktif.
Tactical empathy adalah kemampuan untuk benar-benar memahami perspektif dan perasaan orang lain, lalu menunjukkannya secara aktif. Ini bukan sekadar simpati, melainkan benar-benar berusaha “masuk ke sepatu” mereka.
Contoh Penerapan:
Dengan tactical empathy, lawan bicara akan merasa dihargai dan lebih terbuka untuk bekerja sama atau mencari solusi bersama.
Kebanyakan orang berpikir bahwa mendapatkan jawaban “ya” adalah tujuan utama negosiasi. Namun, FBI justru mendorong lawan bicara untuk mengatakan “tidak” terlebih dahulu. Mengapa? Karena “tidak” membuat orang merasa aman dan berkuasa, sehingga mereka lebih nyaman untuk melanjutkan diskusi..
Contoh Penerapan:
Teknik ini membantu mengurangi tekanan dan membuka ruang diskusi yang lebih sehat..
Tujuan utama dalam negosiasi adalah membuat lawan bicara berkata, “Itu benar” (“That’s right”), bukan sekadar “Kamu benar” (“You are right”). “That’s right” menandakan bahwa mereka benar-benar memahami dan setuju dengan sudut pandang Anda, bukan hanya mengiyakan untuk mengakhiri percakapan..
Contoh Penerapan:
Ketika lawan bicara mengatakan “That’s right”, berarti mereka merasa didengarkan dan siap untuk melangkah ke tahap solusi bersama.
Sebelum lawan bicara mengungkapkan keberatan atau kekhawatiran, Anda justru menyebutkannya lebih dulu. Ini disebut “accusation audit”. Dengan mengakui potensi hal negatif di awal, Anda menurunkan pertahanan lawan bicara dan menciptakan suasana yang lebih terbuka..
Contoh Penerapan:
Dengan mengakui sisi negatif lebih dulu, Anda menunjukkan empati dan kejujuran, sehingga lawan bicara lebih mudah menerima pesan Anda
Teknik-teknik negosiasi FBI di atas bukan hanya untuk situasi genting, tapi sangat efektif untuk membangun komunikasi yang sehat, memperkuat hubungan, dan mendapatkan hasil terbaik dalam interaksi sehari-hari. Cobalah praktikkan satu per satu, dan rasakan perubahan positif dalam cara kita berkomunikasi