Selamat Tinggal. Twitter, Halo X. Pemilik saham terbesar Twitter, Elon Musk, Senin (24/7/2023), memperkenalkan logo baru X untuk menggantikan logo ikonikTwitter, burung biru, yang sudah 17 tahun menjadi bagian dari hidup para pengguna media sosial tersebut. Sebagian penggemar Twitter kecewa dengan perubahan besar brand yang diambil Musk.
Sejumlah pengamat menyebut, Musk bermain dalam pertaruhan bernilai miliaran dollar AS. Ia mengambil risiko kemungkinan merugi besar setelah mengubah logo dan merek Twitter menjadi X. ”Dan, tak lama lagi kita harus mengucapkan salam perpisahan kepada merek Twitter dan perlahan-lahan, seluruh burung,” cuit Musk, Minggu (23/7/2023).
Jadi, kini Twitter telah berubah merek menjadi X. Lantas, sekarang apa sebutan untuk cuitan atau kicauan (tweets) melalui Twitter? Demikian tanya seorang pengguna Twitter. ”X,” jawab Musk enteng. Mulai Senin waktu Amerika Serikat, logoX muncul di bagian atas halaman Twitter versi desktop, tetapi gambar burung masih mendominasi halaman media sosial itu versi app.
Di kantor pusatnya, San Francisco, AS, pekerja terlihat mengganti logo dan gambar burung di bagian depan kantor tersebut. Pekerjaan mereka terhenti setelah polisi setempat menghampiri dan meminta pekerja menghentikan pekerjaan tersebut. Alasan polisi, pekerja belum mengantongi izin yang memadai. Selain itu, pekerja tidak membuat tali pembatas area di sekitar lokasi tempat logo akan diganti. Tanpa tali pembatas, para pejalan kaki bisa melintasi area tersebut dan keselamatan mereka terancam jika ada benda yang jatuh.
Sejumlah analis menyampaikan risiko besar yang bisa ditanggung Twitter lewat perubahan logo tersebut. ”Mematikan merek internet terkenal adalah tindakan berisiko sangat tinggi kala persaingan sedang sengit.Musk menghapuskan nilai dan nama merek yang dibangun selama 15 tahun, merek yang menjadi bagian keseharian kita,” kata Mike Proulx, direktur riset pada lembaga konsultasi Forrester. Selain mengubah logo Twitter dari burung biru menjadi X, Musk juga mengubah nama dan laman internet perusahaan menjadi X Corp.
Perubahan itu bagian dari upaya Musk mewujudkan mimpi lamanya: Musk ingin membuat aplikasi multifungsi. Tidak hanya sebagai pelantar media sosial, X diharapkan juga menyediakan layanan transaksi, jual beli, hingga alat pembayaran. Perubahan yang diinginkan menjadi seperti aplikasi WeChat yang sangat populer di China.
Perubahannama memang dilakukan sejumlah perusahaan lain di sektor teknologi. Facebook telah lebih dulu mengumumkan nama Meta sebagai induk Facebook, Instagram, Whatsapp, dan aneka produk teknologi terkait. Sementara Google memilih Alphabet Inc sebagai induk usaha perusahaan yang, antara lain, juga memiliki Youtube itu.
Namun, perubahan nama itu hanya berlaku pada induk usaha. Sementara merek tiap produk masih bertahan dan terus dipakai khalayak. Untuk Twitter yang dibelinya seharga 44 miliar dollar AS tahun 2022, Musk ingin mengubah dan meninggalkannya sama sekali.
Taksiran nilai
Lembaga konsultasi Brand Finance menaksir, nilai merek Twitter mencapai 4 miliar dollar AS. Lembaga itu menaksir, nilai merek Twitter terus terpangkas lebih dari 30 persen dalam beberapa bulan terakhir. Adapun Vanderbilt University menaksir, nilai Twitter berkisar 15 miliar dollar AS hingga 20 miliar dollar AS.
Analis Forrester, Dipanjan Chatterjee, menyebut bahwa penilaian merek memang menggunakan metode beragam. Karena itu, taksirannya bisa berbeda di antara lembaga. Analis pada Insider Intelligence, Jasmine Enberg, mengatakan, perubahan merek Twitter tidak baik bagi pengguna dan pemasang iklan. ”Perubahan itu adalah tanda jelas, Twitter yang dikenal 17 tahun terakhir tidak akan ada lagi. Perubahan ini menempatkanMusk sebagai pembunuh Twitter. Pembunuhnya bukan Thread (pelantar media sosial sejenis Twitter) atau media sosial lain,” katanya.
Pendiri lembaga konsultasi Metaforce, Allen Adamson, menyebut perubahan merek dan logo Twitter sebagai keputusan bisnis yang tidak masuk akal. Keputusan itu susah dipahami dari sudut pandang pengelolaan merek. ”Keputusan ini lebih mungkindidasari ego.Bagi saya, ini akan menjadi penurunan merek tercepat dalam sejarah bisnis dan merek,” ucapnya. Pengajar Ekonomi Keuangan pada Vanderbilt University, Joshua White, mengatakan, Twitter telah menjadi bagian dari kebudayaan mutakhir.
Pelantar itu menjadi alat komunikasi sejumlah pihak, mulai dari politisi, selebritas, hingga perusahaan, dengan publik. ”Saya kira pelanggan di luar para pemuja Musk akan kesulitan menerima perubahan ini,” katanya. Direktur Komunikasi Merek Siegel & Gale, Steve Susi mengatakan bahwa Twitter membangun reputasi dan mereknya lebih dari 15 tahun.
Kehilangan merek itu bisa membawa dampak keuangan serius. Musk, yang juga CEO Tesla, sudah lama terpesona dengan huruf X. Sebelum mengubah logonya, ia mengubah nama perusahaan Twitter dengan nama X Corp. Musk saat ini juga menjadi CEO perusahaan roket Space Exploration Technologies Corp, yang terkenal dengan nama SpaceX.
Bulan ini Musk juga mulai mengelola perusahaan kecerdasan buatan bernama xAI untuk menyaingi ChatGPT. Pada 1999, ia mendirikan perusahaan start up yang diberi nama X.com, perusahaan layanan keuangan secara daring yang kini dikenal sebagai PayPal.
Dalam kehidupan pribadi, Musk memberi nama unik kepada salah satu anak laki-lakinya, buah hatinya dengan penyanyi Grimes. Nama anak tersebut adalah kumpulan huruf dan simbol. ”Saya tidak mengatakan saya merasa surprise, tetapi saya pikir keputusan (penggantian logo dan merek) itu sebagai keputusanyang sangat egois,” kata Hannah Thoreson, warga Baltimore, Maryland, AS, pengguna Twitter sejak 2009 untuk urusan pekerjaan dan akun pribadinya.
Tantangan transformasi Di perusahaan lain, Musk praktis membangunnya dari awal. Karena itu, berbagai ide baru bisa dimasukkan dalam proses pembangunan perusahaan itu. Sementara di Twitter, Musk datang kala perusahaan itu sudah mempunyai pola selama belasan tahun. Tantangan mengubah dan membawa terobosan di Twitter lebih besar dibandingkan di SpaceX, Tesla, atau perusahaan lain yang dikendalikan Musk. ”Twitter akan menjadi tantangan serius kemampuan Musk mengendalikan dan mengubah perusahaan,” ujar Wu.
Musk memang amat serius mengurusTwitter. Kerap kali,ia terus berinteraksi dengan pengguna Twitter hingga dini hari. Dari interaksi itu, ia menggali masukan-masukan untuk perbaikan.
Salah seorang petinggi Twitter di era sebelum Musk, Kayvon Beykpour, menyebut bahwa Twitter memang kesulitan berubah. ”Bahkan, wacana perubahan sekalipun dianggap hal yang asing,” katanya. Memang, ada banyak perubahan Twitter sebelum era Musk. Pelantar itu, antara lain, meningkatkan jumlah karakter per unggahan, menambahkan fitur space sebagai wahana bincang-bincang, hingga fitur sunting unggahan.
Mulai tahun ini, Twitter juga menetapkan biaya langganan 8 dollar AS per bulan dalam upaya mendongkrak pendapatan. ”Pada beberapa fitur, butuh beberapa tahun bagi Twitter untuk membuatnya. Padahal, pesaing sudah lama menyedia kan fitur itu,” ujar Beykpour.