Sensus Penduduk edisi ketujuh tahun 2020 (SP2020) dijalankan melalui dua metode penghimpunan data, yakni sensus online dan wawancara tatap muka. Sensus penduduk rutin dilaksanakan setiap dasawarsa di tahun berakhiran nol, bertujuan mengetahui jumlah dan memetakan data penduduk Indonesia.
Data penduduk dari sensus dapat digunakan pemerintah sebagai landasan untuk membuat kebijakan di berbagai bidang, seperti pangan, pendidikan, kesehatan, perumahan, dan lain sebagainya. Sensus penduduk juga bertujuan untuk menyediakan data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk Indonesia. Data yang didapatkan akan menghasilkan parameter demografi, proyeksi penduduk, serta capaian indikator Sustainable Development Goals (SDG’s).
Penerapan metode pengumpulan data secara online dan tatap muka, sejalan dengan rekomendasi yang diberikan PBB. Metode kombinasi dilakukan dengan memanfaatkan data milik Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) sebagai data dasar lalu dilanjutkan dengan mengumpulkan data menggunakan dua cara tersebut.
Urutan Generasi Penduduk Berdasar tahun Kelahiran
Tahukah kamu sejak tahun 1960 di setiap tanggal 26 September diperingati sebagai peringatan Hari Statistik Nasional (HSN)? Mungkin sebagian dari kamu masih merasa asing dengan kata ini, bukan? Secara umum, statistik berarti ilmu yang berkenaan dengan data. Kalau di mata pelajaran sekolah, maka materinya termasuk dalam bidang studi matematika. Hmm, sepertinya rumit ya? Eits, tapi ternyata banyak sekali fungsi statistik khususnya dalam pembangunan negara kita, lho. Apa saja memangnya? Simak lebih lanjut untuk selengkapnya!
Tahun 2018, Indonesia tercatat mengalami titik terendah dalam hal persentase kemiskinan sejak tahun 1999 yaitu sebesar 9,82% atau 25,85 juta orang. Angka ini menurun dari tahun lalu yaitu 10,12%. Berkat bantuan statistik, pemerintah dapat mengetahui kesuksesan dari program sosial yang sudah dilakukan atau bahkan menyiapkan strategi baru untuk terus menurunkan angka kemiskinan.
Demografi
Setiap tahun jumlah penduduk di dunia akan terus bertambah. Kenaikan jumlah penduduk tertinggi biasanya akan terjadi di negara-negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia.
Jumlah penduduk di Indonesia sangat banyak. Sehingga perlu adanya pendataan secara akurat untuk mengetahui berapa banyak jumlah penduduk di Indonesia jika dibagi berdasarkan usia, umur, jenis kelamin dan lainnya.
Hasil pendataan tersebut nantinya akan mempermudah pemerintah dalam membuat kebijakan-kebijakan terkait dengan pendataan kependudukan, salah satunya adalah membuat diagram piramida penduduk. Dengan menggunakan diagram piramida penduduk tersebut, pemerintah bisa tahu adakah kemungkinan terjadinya bonus demografi.
Apa itu Demografi ?
Bonus demografi merupakan suatu keadaan di mana penduduk yang masuk ke dalam usia produktif jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif. Usia produktif yang dimaksud adalah berkisar antara 15 hingga 64 tahun.
Perlu diketahui, bonus demografi dianggap hanya terjadi satu kali di setiap negara, jadi sudah sepantasnya peristiwa ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Banyak negara yang telah berhasil dan terbukti memanfaatkan bonus demografi dengan maksimal seperti Malaysia, Korea Selatan, Jepang, dan masih banyak lagi. Salah satu manfaat yang diberikan oleh bonus demografi adalah, bisa mengubah tingkat perekonomian di sebuah negara, dari negara berkembang menjadi negara maju.
Hal tersebut bukanlah sesuatu yang tidak mungkin terjadi di Indonesia. Mengingat, saat ini jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk usia tidak produktif di Indonesia.
Hasil Sensus Penduduk 2020
Terdapat beberapa syarat untuk mencapai keuntungan di dalam bonus demografi, yaitu bisa dimulai dengan melakukan peningkatan pelayanan kesehatan, kualitas dan kuantitas pendidikan, melakukan pengendalian jumlah penduduk, dan kebijakan ekonomi demi mendukung terwujudnya fleksibilitas tenaga kerja.
Jika dilihat dari segi kuantitas, jumlah penduduk yang masuk ke dalam usia produktif sangat banyak. Sehingga hal tersebut harus didukung dengan tingkat kualitas yang baik untuk setiap individu. Karena jika tidak, maka banyaknya jumlah penduduk malah akan memberikan dampak buruk dan akhirnya akan menimbulkan masalah. Oleh karena itu, sangat diperlukan adanya peningkatan kualitas di segi pendidikan.
Jumlah penduduk usia produktif yang meningkat juga harus didukung dengan ketersedian lapangan pekerjaan. Hal ini juga menjadi salah satu syarat wajib dalam mempersiapkan bonus geografi.
Selain memberikan keuntungan dan kesempatan bagi negara berkembang untuk menjadi negara maju dan juga jumlah usia tidak produktif akan ditanggung oleh usia produktif, namun ternyata bonus demografi juga bisa menjadi bahaya dan ancaman bagi sebuah negara jika tidak dipersiapkan dengan baik.
Khususnya dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang nantinya akan menentukan tingkat keberhasilan negara dalam memanfaatkan peluang bonus demografi ini. Jika tidak memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, maka sudah dapat dipastikan saat memasuki bonus demografi jumlah pengangguran akan semakin meningkat dan tidak dapat terkendali.
Jumlah pengangguran yang meningkat akan menjadi awal yang buruk bagi negara yang tidak mampu memanfaatkan bonus demografi. Sebab, dari hal itu bisa berdampak ke berbagai aspek kehidupan.
Dampak buruk bonus demografi misalnya: berkurangnya pendapatan sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara kualitas sumber daya manusia dengan standar kualifikasi yang diperlukan, meningkatkan jumlah kemiskinan hingga akhirnya memberikan pengaruh buruk kepada pendidikan, hingga ekonomi dan kesehatan.
Semoga Bangsa Indonesia semakin baik dan Adil sejahtera. Aamiin