Energi positif merujuk pada keadaan pikiran, emosi, atau suasana yang berkontribusi pada kesejahteraan seseorang dan orang-orang di sekitarnya. Ini mencakup pikiran optimis, emosi yang membangun, dan tindakan yang mencerminkan kebaikan serta semangat hidup. Energi positif dapat meningkatkan motivasi, memperbaiki hubungan sosial, dan membantu seseorang menghadapi tantangan dengan cara yang lebih adaptif.
Pernahkah anda bertemu dengan seseorang yang membuat anda merasa kelelahan setelah beberapa saat dengannya? Bisa karena keinginan mereka untuk terus menjadi pusat perhatian atau sikap negative yang disebarkan dan terpancar dari perilaku mereka. Mereka disebut sebagai energi vampires karena seolah-olah menyedot energi kita. Sebaliknya, kita juga pasti pernah mengalami bertemu dengan seseorang yang membuat begitu bersemangat, penuh energi dan terinspirasi untuk melakukan hal yang terbaik.
Energi memang dapat menular baik positif maupun negatif. Energi rasional adalah kekuatan yang dihasilkan dari hubungan antar individu yang bisa membangun, menginspirasi, memperbarui kinerja sekelilingnya atau sebailiknya mendemotivasi.
Emma Sepalla dari Yale University dan Kim Cameron dari University of Michigan, membuat studi mengenai energi relasional ini. Mereka berpendapat bahwa energi tidak sekedar emosional, tetapi juga merupakan salah satu prediktor terkuat terhadap kesuksesan atau kegagalan kepemimpinan dan organisai.
Cameron mendefinisikan energi positif sebagai kekuatan hidup yang memperkuat koneksi manusia. Fenomena ini dikenal dengan beliotropic effect, seperti tumbuhan yang secara alami tertarik pada matahari yang memberinya kehidupan, demikian juga manusia akan meningkat energi kehidupannya Ketika berdekatan dengan energi positif.
Energi positif bukanlah kepura-puraan atau optimise palsu. Ini adalah ekspresi nilai-nilai otentik, seperti empati, kasih sayang, kejujuran dan penghargaan.
Dalam psikologi, “beliotropic effect” mengilustrasikan bagaimana manusia tertarik pada energi positif yang mendukung kesejahteraan mereka. Dengan memahami dan memanfaatkan efek ini, kita dapat menciptakan kehidupan yang lebih harmonis dan bahagia, sambil menghindari pengaruh negatif yang dapat merusak keseimbangan emosional.
Energi positif menyebar dan menular
Energi positif menyebar melalui interaksi sosial, perilaku dan tindakan nyata. Studi Cameron menemukan bahwa relasional positif bersifat self-enhancing artinya semakin banyak digunakan, semakin kuat dampaknya. Ini berbeda dengan energi fisik atau mental yang cenderung menurun setelah digunakan karena individu merasa Lelah.
Energi positif justru akan semakin menjadi berlipat ganda Ketika digunakan karena pemberipun akan menerima pantulan kembali energi positif dan penerimanya. Ingat, betapa ringan dan gembira hati kita setelah melakukan pemberian bantuan pada orang lain yang menerima dengan gembira.
Penelitian Cameron da timnya tersebut menunjukkan bahwa individu yang dikelilingi positive energizer tidak hanya merasa lebih baik, tetapi juga lebih produktif, lebih kreatif, dan lebih engage. Dalam wawancara dengan ribuan pemimpin dan karyawan, mereka menemukan, orang-orang yang dinilai menyebarkan energi positif, ternyata selain membuat orang lain lebih bersemangat untuk menjadi lebih baik, mereka sendiri juga memiliki performa kerja yang lebih unggul.
Orang-orang ini juga lebih banyak ditemukan pada organisasi yang memiliki performa yang lebih baik dengan tingkat kepuasan kerja, Kesehatan mental dan hubungan keluarga yang lebih baik. Hal ini bisa berarti bahwa energi positif secara signifikan membuat organisasi lebih inovatif, produktif dan kohesif.
Seorang CEO pernah menghadapi krisis kesehatan dan mengubah pendekatan kepemimpinannya setelah ia sembuh. Dia mulai merawat kesejahteraannya sendiri melalui meditasi, olahraga dan tidur cukup serta memfokuskan nilai perusahaan pada kebaikna dan keluarga. Dalam dua tahun, pendapatan bisnisnya justru berlipat ganda meskipun menghadapi tantangan pandemic. CEO tersebut membuktikan, kepemimpinan berbasis nilai yang autentik tidak hanya menguntungan dirinya sendiri, tetapi juga memperkuat timnya.
Efek dari energi positif lebih dari suasana hati yang baik, tetapi juga mempengaruhi biologi tubuh. Interaksi positif meningkatkan hormon seperti oksitodin dan dopamine, yang memperkuat ikatan sosial dan kebahagiaan selain mempengaruhi peradangan dan meningkatkan kekebalan tubuh. Sebaliknya, pemimpin yang menyebarkan kelelahan emosional, penurunan motivasi dan dalam jangka panjang, turnover yang tinggi.
Positive Energizer bukan bakat bawaan
Pandemi adalah ujian besar bagi banyak organisasi, tetapi juga menjadi momen untuk melihat betapa pentingnya energi poitif. Pemimpin yang mampu menyebarkan energi positif menjadi kunci dalam menjaga motivasi karyawan, mendorong inovasi, dan memastikan keberlajutan bisnis. Dalam masa-masa sulit seperti itu, nilai-nilai seperti empati dan kepedulian menjadi lebih penting dari sebelumnya.
Siapapun bisa belajar memperkuat bahkan menebarkan energi positif. Energi positif dimulai dari dalam diri kita. Cameron mencatat bahwa pemimpin yang “fit” secara fisik, emosional dan spiritual memiliki kapasitas lebih besar untuk menebarkan energi positif.
Tidur cukup, olahraga teratur, pengelolaan stress melalui meditasi atau aktivitas yang kita nikmati serta memberi prioritas pada kesejahteraan diri sendiri merupakan pondasi untuk memimpin dengan energi positif. Kebugaran fisik dan mental adalah hal pertama yang perlu kita perhatikan.
Kedua, kita benar-benar perlu belajar menghargai orang lain, kontribusi anak buah sekecil apapun itu. Bagaimana kita mengembangkan anak buah tidak dengan menunjukkan kekurangan, tapi justru dengan memberikan dorongan agar mereka dapat mengoptimalkan potensi terbaiknya. ” I use the energy to point out people’s superpower what they are great at”
Ungkapan tersebut memiliki makna bahwa seseorang memanfaatkan energi atau potensi mereka untuk membantu orang lain mengenali kemampuan unik atau keunggulan mereka, yang sering disebut sebagai kekuatan unik “superpower.” “Superpower” dalam konteks ini merujuk pada kemampuan istimewa atau talenta yang dimiliki seseorang, yang membuat mereka unik dan hebat. Contohnya, seorang mungkin memiliki superpower dalam berbicara di depan umum, berpikir kreatif, atau memecahkan masalah.
Dalam praktik kehidupan, ungkapan tersebut juga mencerminkan sikap positif dalam berinteraksi dengan orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, ini dapat dilakukan dengan Memberikan pujian yang tulus pada keahlian seseorang, Membantu mereka mengenali kemampuan yang mungkin mereka anggap biasa, tetapi sebenarnya luar biasa dan mendorong mereka untuk mengasah kekuatan itu dan menggunakan bakat mereka untuk hal-hal yang lebih besar.
Menunjukan kekurangan bisa membuat pimpinan merasa lebih superior, tetapi tanpa disadari membuat anak buah merasa inferior alih-alih berjuang memperbaikinya. Sebagai pemimpin kita peru berefleksi apakah kita sudah memberikan umpan balik konstruktif, dan penghargaan terhadap pencapaian, baik secara sebar maupun kecil. Lingkungan kerja yang positif bukan sekedar dekorasi atau aktivitas tim. Pekerja perlu merasa ia didukung dan dihargai.
Tips menjadi penyebar Energi Positif
Memancarkan energi positif pada lingkungan membutuhkan kesadaran diri, tindakan yang konsisten, dan empati terhadap orang lain. Berikut adalah langkah-langkah praktis untuk membantu Anda menciptakan dan menyebarkan energi positif:
1. Mulai dari Diri Sendiri. Yakni: (1) Pikiran Positif. Biasakan berpikir optimis, fokus pada solusi daripada masalah. (2) Kelola Emosi. Jaga keseimbangan emosi dengan berlatih mindfulness atau meditasi. (3) Rawat Diri. Pola hidup sehat, tidur cukup, dan olahraga dapat meningkatkan energi positif.
2. Jadilah Pendengar yang Baik. Dengarkan orang lain dengan empati dan tanpa menghakimi. Berikan perhatian penuh saat berkomunikasi, sehingga mereka merasa dihargai.
3. Sebarkan Kata-kata Baik. Gunakan kata-kata yang membangun, seperti pujian, motivasi, atau dukungan. Hindari gosip atau komentar negatif yang dapat merusak suasana.
4. Berbuat Baik Secara Aktif. Tawarkan bantuan kecil, seperti membantu teman, tetangga, atau rekan kerja. Kebaikan yang tulus, meskipun kecil, dapat menyebarkan energi positif.
5. Tetap Tersenyum. Senyuman adalah bentuk sederhana dari energi positif yang bisa mengubah suasana. Senyum kepada orang lain menunjukkan keramahan dan menciptakan suasana nyaman.
6. Hindari Lingkungan Negatif. Jaga jarak dari konflik atau diskusi yang tidak sehat. Ciptakan batasan untuk melindungi energi positif Anda dari pengaruh negatif.
7. Inspirasi Melalui Tindakan. Jadilah contoh dengan menunjukkan integritas, kerja keras, dan kepedulian. Orang lain cenderung terinspirasi oleh tindakan yang nyata daripada kata-kata.
8. Hargai dan Syukuri Hal-hal Kecil. Biasakan mengucapkan rasa syukur atas apa yang Anda miliki dan alami. Rasa syukur menciptakan aura positif yang dapat dirasakan oleh orang di sekitar Anda.
9. Fokus pada Solusi, Bukan Masalah. Dalam menghadapi tantangan, usahakan menjadi bagian dari solusi. Sikap ini menciptakan rasa percaya diri dan optimisme yang menular.
10. Sebarkan Keceriaan Melalui Humor. Humor yang sehat dan sopan dapat mencerahkan suasana di lingkungan sosial. Tertawa bersama orang lain menciptakan ikatan emosional yang kuat.
Bagaimana menghadapi para Energi Vampires
Energi vampires adalah istilah untuk menggambarkan orang atau situasi yang secara emosional menguras energi Anda, sering kali melalui sikap negatif, manipulasi, atau kebutuhan emosional yang berlebihan. Berikut adalah cara menghadapi energi vampires untuk melindungi energi positif Anda:
1. Kenali Energi Vampires. Biasanya mereka berciri-ciri: Mereka sering mengeluh, mengkritik, memanipulasi, atau selalu membutuhkan perhatian. Kemudian Identifikasi, perhatikan interaksi Anda dengan orang tersebut. Jika Anda merasa lelah, frustrasi, atau terkuras setelah berinteraksi, itu tanda bahwa mereka mungkin energi vampire.
2. Tetapkan Batasan yang Jelas. Dengan cara Berani Berkata Tidak, jangan ragu untuk menolak permintaan yang tidak masuk akal atau berlebihan. Kemudian Jadwal Waktu Interaksi, jika perlu berinteraksi, tetapkan batas waktu agar Anda tidak terlalu terbebani. Terakhir Jaga Privasi, hindari berbagi terlalu banyak informasi pribadi yang dapat dimanipulasi.
3. Jangan Terlibat dalam Negativitas . Alihkan Topik jika mereka terus mengeluh atau bersikap negatif, coba ubah topik pembicaraan ke sesuatu yang lebih positif. Dan tetap Netral, jangan terpancing emosi atau terjebak dalam drama mereka.
4. Fokus pada Energi Positif Anda. Dengan cara Lindungi Pikiran, gunakan afirmasi positif untuk menjaga suasana hati Anda. Kemudian Recharge Diri, setelah berinteraksi, lakukan sesuatu yang Anda sukai untuk memulihkan energi, seperti meditasi, olahraga, atau hobi.
5. Batasi Akses Mereka ke Hidup Anda. Jika memungkinkan, kurangi frekuensi interaksi. Anda tidak harus selalu tersedia. Pilih lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan energi positif Anda.
6. Gunakan Komunikasi yang Tegas dan Asertif. Jangan biarkan mereka mengambil keuntungan dari kebaikan Anda. Sampaikan perasaan Anda dengan tegas namun sopan jika mereka melanggar batas.
7. Hindari Merasa Bertanggung Jawab untuk Mereka. Energi vampires sering kali membuat Anda merasa bertanggung jawab atas masalah mereka. Ingatlah bahwa Anda tidak bisa selalu memperbaiki situasi orang lain; fokuslah pada apa yang dapat Anda kontrol.
8. Cari Dukungan Sosial. Berbagi pengalaman dengan teman atau keluarga yang mendukung dapat membantu Anda memproses interaksi dengan energi vampires. Jika situasi sangat menguras, pertimbangkan untuk berbicara dengan seorang konselor atau terapis.
9. Visualisasi Perlindungan Energi. Bayangkan diri Anda dikelilingi oleh “perisai energi” yang melindungi Anda dari pengaruh negatif. Latihan ini dapat membantu Anda tetap tenang dan tidak terlalu terpengaruh.
10. Lepaskan Hubungan yang Tidak Sehat. Jika energi vampires terus merugikan Anda tanpa ada perubahan, pertimbangkan untuk menjauh atau memutus hubungan jika memungkinkan. Kesehatan emosional Anda lebih penting daripada mempertahankan hubungan yang toksik.
Menghadapi energi vampires memerlukan kesadaran, batasan, dan keberanian untuk melindungi energi Anda. Dengan langkah-langkah ini, Anda dapat menjaga keseimbangan emosional dan tetap fokus pada hal-hal yang mendukung pertumbuhan pribadi Anda.
Kita perlu berproses menjadi penyebar energi positif. Cek kebiasaan kita, apakah kita memulai hati dengan senyuman pada diri sendiri dan anggota keluarga? apakah kita menawarkan bantuan kepada setiap orang yang kita lihat sedang membutuhan? Apakah kita telah mengucapkan terima kasih kepada setiap orang yang memberikan pertolongan kepada kita?
Energi relasional positif adalah kekuatan yang nyata dan dapat diakses oleh siapa saja. Baik secara pemimpin, rekan kerja, maupun teman, Tindakan kecil kita dapat menciptakan riak yang menginspirasi orang lain untuk menjadi versi terbaik mereka. Energi positif tidak hanya menyebar, tetapi juga membangun masa depan yang lebih cerah.
Referensi Buku tentang Energi Positif