THE dalam laporan World University Rankings 2022 yang dipublikasikan awal September 2021 menyebutkan, hasil pemeringkatan tahun ini menunjukkan bagaimana pandemi telah mengubah performa pendidikan tinggi. Universitas-universitas yang memublikasikan riset yang berdampak besar terhadap perkembangan penanganan Covid-19 terdongkrak peringkatnya.
THE menyebutkan universitas yang memublikasikan riset di bidang ilmu kesehatan yang terkait dengan Covid-19 terlihat secara signifikan mengalami kenaikan dampak sitasi (citation) mereka. Dampak sitasi mengacu seberapa luas suatu makalah atau publikasi dijadikan referensi oleh pihak lain.
Tim THE mengidentifikasi, terdapat 19 institusi yang meningkat dampak sitasinya pada periode 2021-2022 setelah memublikasikan makalah kesehatan yang terkait Covid-19. Sebelas institusi dari jumlah tersebut berasal dari China, satu dari Taiwan, dan satu dari Hong Kong. Tiga universitas yang mendapat tambahan skor terbesar dari dampak sitasi makalah riset kesehatan di China adalah Capital Medical University, Wenzhou Medical University, dan Wuhan University.
Kenaikan skor dampak sitasi ketiga institusi ini lebih dari 30 poin. Riset kesehatan yang banyak diminati dan mendapat prioritas pendanaan adalah yang terkait dengan penyakit dan penemuan vaksin. Makalah-makalah yang terkait bidang ini biasanya bisa menarik banyak minat peneliti lain dan mendapat sitasi sebanyak lebih dari 20.000 sitasi dalam masa setahun sejak dipublikasikan.
Perguruan tinggi di China diakui unggul dalam publikasi riset-riset ilmiah di tingkat global. Kondisi ini membuat China menuai hasil. Dalam pemeringkatan oleh THE kali ini, China berhasil menempatkan dua universitasnya dalam jajaran 20 besar dunia untuk pertama kali. Kedua universitas tersebut adalah Peking University dan Tsinghua University, yang sama-sama di peringkat ke-16.
Tahun sebelumnya, Peking University di peringkat ke-23 dan Tsinghua University di peringkat ke-20. Menarik untuk mengetahui apakah universitas dari China akan berhasil masuk 10 besar dunia di tahun selanjutnya. Dominasi Inggris dan AS Dalam laporan THE World University Rankings 2022, University of Oxford di Inggris tetap berada di peringkat pertama.
Hal ini berarti posisi University of Oxford tak tergoyahkan selama enam tahun berturut-turut. Seperti tahun sebelumnya, dua institusi dari Inggris berhasil bertengger di jajaran sepuluh besar dunia. Selain University of Oxford, ada pula University of Cambridge di peringkat ke-5. University of Cambridge naik satu peringkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Delapan institusi perguruan tinggi lainnya di sepuluh besar diborong oleh Amerika Serikat (AS). Mereka adalah California Institute of Technology (Caltech), Harvard University, Stanford University, Massacusetts Institute of Technology (MIT), Princeton University, University of California Berkeley, Yale University, dan The University of Chicago.
Di kawasan Asia, sepuluh perguruan tinggi terbaik dikuasai oleh lima negara, yaitu China, Hong Kong, Singapura, Jepang, dan Korea Selatan. Di urutan pertama dan kedua adalah Peking University dan Tsinghua University dari China yang menjadi dua universitas di Asia yang berhasil menembus jajaran 20 besar dunia.
Dari negara tetangga, National University of Singapore (NUS) menempati peringkat ketiga Asia. NUS berada di peringkat ke-21 dunia, naik dari tahun sebelumnya yang berada di peringkat ke-25 di dunia. Turun peringkat Untuk tahun 2022, peringkat perguruan tinggi Indonesia dalam World University Rankings 2022 versi THE banyak yang merosot. Universitas Indonesia (UI) turun peringkat dari tahun lalu di peringkat ke-867 menjadi peringkat 876 di tahun 2022. Di kawasan Asia, UI berada di peringkat ke-165. Ini tahun kedua UI mengalami penurunan peringkat.
Dua tahun sebelumnya atau di tahun 2020, UI berada di peringkat ke-668. Turunnya peringkat UI terutama pada aspek sitasi dan pendapatan industri (industry income). Skor aspek sitasi turun menjadi 14,5 dibandingkan skor tahun sebelumnya, yaitu 15,2. Hal ini menunjukkan dampak dari sitasi berkurang atau dengan kata lain riset-riset yang dihasilkan UI kurang diminati sebagai rujukan atau referensi. Adapun skor pada aspek pendapatan industri juga turun menjadi 80,7 dibandingkan dengan skor tahun sebelumnya, yaitu 84,5.
Penurunan peringkat yang paling banyak dialami oleh Universitas Brawijaya (UB), dari peringkat 1.068 menjadi 1.265 atau turun sebanyak 197 tingkat. Universitas Diponegoro (Undip) turun 184 tingkat dari peringkat 1.113 menjadi 1.297. Adapun Universitas Gadjah Mada (UGM) turun 189 tingkat dari peringkat 1.162 menjadi 1.351. Namun, ada satu perguruan tinggi di Indonesia yang naik peringkat, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB). Peringkat ITB naik dari posisi 1.050 menjadi 1.021 atau naik sebanyak 29 tingkat.
Dalam pemeringkatan universitas kelas dunia tahun 2022 ini, sudah lebih banyak perguruan tinggi di Indonesia yang mengirimkan datanya untuk dinilai THE, yaitu mencapai 19 institusi. Jumlah ini bertambah dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebanyak 9 institusi. Namun, hanya 14 institusi yang berhasil mendapat peringkat dari THE.
Secara berturut-turut mereka adalah UI, ITB, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Bina Nusantara (Binus), UB, Undip, UGM, Universitas Hassanudin (Unhas), IPB University, UniversitasPadjadjaran, Universitas Sebelas Maret (UNS), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Telkom.
Lima universitas yang berhasil masuk papan peringkat dari THE untuk tahun 2022 adalah UPI, Unair, Binus, Unhas, dan UNS. UPI masuk ke dalam peringkat kelompok 1.001-1.200, selebihnya masuk ke dalam peringkat 1.201+. Namun, ada lima institusi pendidikan tinggi lainnya dari Indonesia yang belum mendapatkan peringkat. Mereka hanya mendapatkan status sebagai reporter.
Status reporter ini menunjukkan bahwa suatu institusi sudah mengirimkan data untuk dinilai, tetapi belum memenuhi kriteria kelayakan untuk masuk ke dalam daftar kelas dunia. Status reporter ini baru kali ini dicantumkan oleh THE.
Dari 2.112 institusi pendidikan tinggi yang dinilai, yang mendapat peringkat hanya sebanyak 1.662. Sebanyak 450 institusi lainnya mendapat status reporter. Lima institusi di antaranya adalah dari Indonesia, yaitu Universitas Bakrie, Universitas Kristen Satya Wacana, Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Surabaya, dan Universitas Negeri Yogyakarta.
Persyaratan masuk menjadi universitas kelas dunia cukup ketat. Universitas setidaknya mesti memublikasikan paling sedikit 1.000 makalah di lembaga bereputasi selama 5 tahun, yaitu antara 2016 hingga 2021 untuk pemeringkatan tahun 2022. Universitas juga tidak memenuhi kriteria jika hanya mengajarkan satu jenis mata kuliah atau tidak mengajar pada tingkat prasarjana. (LITBANG KOMPAS 01-01-2021)