Kreativitas merupakan elemen kunci dalam pengembangan desain yang inovatif dan kompetitif. Dalam dunia desain, baik dalam bidang industri, seni, arsitektur, maupun produk, kreativitas memungkinkan pencipta untuk menghasilkan sesuatu yang tidak hanya fungsional tetapi juga estetis dan memiliki nilai unik. Salah satu model yang membahas tingkat kreativitas dalam desain adalah “Taxonomy of Creative Design” yang dikembangkan oleh Nilsson (2011).
Model ini membagi kreativitas desain ke dalam lima tingkatan utama: imitation (imitasi), variation (variasi), combination (kombinasi), transformation (transformasi), dan original creation (kreasi orisinal).
Kita akan mengupas tuntas pentingnya kreativitas dalam pengembangan desain berdasarkan model ini, serta bagaimana masing-masing tingkatan memberikan kontribusi terhadap inovasi dan pertumbuhan desain.
1. Imitation (Imitasi)
Imitasi dalam desain mengacu pada proses meniru atau mereplikasi elemen desain yang sudah ada. Meskipun sering dianggap sebagai tahap paling dasar dalam kreativitas, imitasi tetap memiliki peran penting dalam proses pembelajaran dan adaptasi desain. Imitasi merupakan tingkat penciptaan objek yang paling rendah yaitu dengan melakukan kegiatan meniru objek yang sebenarnya. Hasil akhirnya adalah replika benda sebenarnya. Contohnya melukis atau membuat patung wajah seseorang.
Pentingnya Imitasi dalam Desain
Sebagai Proses Belajar: Desainer pemula sering kali memulai dengan meniru karya yang sudah ada sebagai cara untuk memahami teknik, prinsip estetika, dan fungsi suatu desain.
Menyesuaikan dengan Tren Pasar: Dalam dunia industri, banyak produk yang dibuat dengan meniru desain yang sudah sukses tetapi dengan beberapa penyesuaian agar lebih sesuai dengan target pasar.
Menjaga Identitas Merek: Beberapa perusahaan menggunakan imitasi dalam bentuk standardisasi desain untuk memastikan keseragaman produk mereka.
Contoh dalam Dunia Nyata
Produk fashion yang mengadopsi desain dari merek terkenal tetapi menyesuaikannya dengan bahan yang lebih murah.
Perusahaan teknologi yang meniru desain smartphone kompetitor tetapi menawarkan fitur tambahan.
2. Variation (Variasi)
Variasi adalah tahap di mana desain yang sudah ada dimodifikasi dengan perubahan kecil untuk memberikan tampilan atau fungsi yang lebih segar tanpa mengubah struktur dasarnya. Variasi merupakan upaya melakukan perubahan kecil dari objek yang sudah ada sebelumnya. Modifikasi yang dilakukan bersifat minor sehingga bentuk keseluruhan masih terlihat mirip dengan sebelumnya. Contohnya set sikat gigi dengan warna berbeda dalam merek yang sama. Variasi desain yang ditunjukkan oleh adanya perbedaan warna.
Pentingnya Variasi dalam Desain
Meningkatkan Diferensiasi Produk: Dengan menambahkan variasi, perusahaan dapat membedakan produknya dari kompetitor tanpa harus menciptakan sesuatu yang benar-benar baru.
Menyesuaikan dengan Preferensi Konsumen: Produk dengan berbagai varian memberikan pilihan lebih banyak kepada pelanggan, yang pada akhirnya meningkatkan daya tarik pasar.
Memperpanjang Siklus Hidup Produk: Dengan memperkenalkan varian baru dari desain lama, perusahaan dapat mempertahankan relevansi produk di pasar.
Contoh dalam Dunia Nyata
Model mobil yang sama tetapi hadir dengan warna, fitur interior, atau mesin yang berbeda.
Produk elektronik seperti laptop yang memiliki berbagai varian spesifikasi tergantung pada kebutuhan pengguna.
3. Combination (Kombinasi)
Kombinasi adalah tahap kreativitas di mana dua atau lebih desain yang berbeda digabungkan menjadi satu untuk menciptakan sesuatu yang lebih baik atau inovatif. Kombinasi merupakan gabungan dari dua atau lebih elemen-elemen yang berbeda dan membentuk menjadi sebuah desain yang baru. Contohnya adalah topi berpendingin kipas. Desain yang mengkombinasikan kipas angin dengan topi menjadi topi berpendingin kipas.
Pentingnya Kombinasi dalam Desain
Menciptakan Produk Hybrid: Kombinasi memungkinkan desainer untuk menciptakan produk baru yang menggabungkan keunggulan dari dua elemen yang berbeda.
Mempercepat Inovasi: Banyak inovasi besar terjadi melalui kombinasi berbagai konsep yang sudah ada.
Meningkatkan Fungsionalitas: Dengan menggabungkan fitur dari berbagai produk, desainer dapat menciptakan solusi yang lebih lengkap.
Contoh dalam Dunia Nyata
Smartphone dengan kamera berkualitas DSLR.
Mobil listrik yang menggabungkan teknologi konvensional dan tenaga baterai.
Kursi ergonomis yang menggabungkan desain kursi tradisional dengan teknologi kesehatan.
4. Transformation (Transformasi)
Transformasi dalam desain mengacu pada perubahan radikal yang mengubah struktur dasar suatu desain menjadi sesuatu yang baru. Ini bukan hanya sekadar modifikasi, tetapi juga perubahan mendasar pada bentuk, fungsi, atau konsep desain tersebut. Transformasi adalah kegiatan kreatif yang menekankan kepada perubahan total atau perombakan bentuk asal menjadi bentuk yang baru. Bentuk lama sudah tidak bisa dikenali lagi dalam produk yang baru. Contohnya adalah produk otomotif, desain hasil transformasi bentuk mobil dengan merek yang sama dari masa ke masa menghasilkan bentuk yang baru sama sekali.
Pentingnya Transformasi dalam Desain
Membuka Peluang Baru: Transformasi memungkinkan desainer untuk menjelajahi bentuk dan fungsi baru yang belum pernah ada sebelumnya.
Meningkatkan Efisiensi dan Keberlanjutan: Banyak transformasi dalam desain bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan keberlanjutan lingkungan.
Mengubah Paradigma Konsumen: Dengan desain yang benar-benar baru, konsumen dapat melihat produk dari perspektif yang berbeda.
Contoh dalam Dunia Nyata
Desain mobil tanpa pengemudi (autonomous car) yang mengubah konsep transportasi.
Arsitektur rumah modular yang memungkinkan perumahan yang lebih fleksibel dan ramah lingkungan.
Desain perangkat wearable yang mengintegrasikan teknologi AI untuk kebutuhan kesehatan.
5. Original Creation (Kreasi Orisinal)
Pada tingkat tertinggi dalam hierarki kreativitas desain, original creation mengacu pada penciptaan sesuatu yang benar-benar baru dan belum pernah ada sebelumnya. Ini adalah bentuk kreativitas yang paling murni dan sering kali membutuhkan pemikiran visioner serta pendekatan eksperimental. Kreasi ini menempati puncak tertinggi dalam tingkatan kreativitas karena karya desain termasuk dalam karya orisinal. Belum pernah ada referensi bentuk sebelumnya. Inovasi dalam bentuk. Contohnya kursi santai, Gravity Chair karya Peter Opsvik yang terinspirasi dari aneka postur duduk yang nyaman adalah kursi yang dapat mengatur titik berat di banyak posisi.
Pentingnya Kreasi Orisinal dalam Desain
Menghasilkan Terobosan Inovatif: Produk atau konsep yang benar-benar baru dapat mengubah industri dan menciptakan tren baru.
Meningkatkan Nilai Hak Kekayaan Intelektual (HKI): Desain yang benar-benar baru dapat didaftarkan sebagai hak paten atau hak desain industri untuk melindungi keunikan ide tersebut.
Memimpin Pasar: Perusahaan yang mampu menciptakan sesuatu yang benar-benar orisinal sering kali menjadi pemimpin dalam industrinya.
Contoh dalam Dunia Nyata
Perangkat seperti iPhone yang mengubah cara manusia berinteraksi dengan teknologi.
Konsep arsitektur biomimetik yang meniru struktur alami untuk menciptakan bangunan yang lebih efisien.
Desain pesawat terbang berbentuk sayap tunggal yang meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Kreativitas dalam desain memiliki tingkatan yang berbeda-beda, sebagaimana dijelaskan dalam “Taxonomy of Creative Design” oleh Nilsson (2011). Setiap tingkatan memiliki peran penting dalam pengembangan desain:
Imitasi memungkinkan desainer belajar dan memahami standar yang ada.
Variasi membantu diferensiasi dan adaptasi terhadap tren pasar.
Kombinasi menciptakan inovasi dengan menggabungkan elemen-elemen terbaik.
Transformasi membawa perubahan radikal yang mengarah pada desain yang lebih baik.
Kreasi orisinal menghasilkan terobosan besar yang memimpin industri.
Dalam dunia yang semakin kompetitif, desainer harus memahami dan menerapkan berbagai tingkat kreativitas ini untuk menciptakan desain yang tidak hanya menarik secara estetika tetapi juga memiliki nilai inovasi dan fungsionalitas yang tinggi. Dengan memahami dan menguasai setiap tingkat dalam model ini, para desainer dapat lebih efektif dalam menciptakan produk dan konsep yang benar-benar bermakna dan berdampak bagi masyarakat.
Buku Referensi :
“Designing for Growth: A Design Thinking Tool Kit for Managers”, Jeanne Liedtka dan Tim Ogilvie (2011), Columbia Business School Publishing
“The Design Thinking Toolbox: A Guide to Mastering the Most Popular and Valuable Innovation Methods”, Michael Lewrick, Patrick Link, dan Larry Leifer (2020), Wiley
“The Design of Everyday Things”, Don Norman (2013), Basic Books