Etika bisnis merupakan seperangkat prinsip moral dan standar perilaku yang menjadi acuan dalam praktik bisnis. Kehadiran etika sangat penting untuk menciptakan tata kelola perusahaan yang baik, membangun kepercayaan konsumen, serta menjaga keberlangsungan usaha dalam jangka panjang. Di era globalisasi dan digitalisasi, pelanggaran etika semakin tampak nyata, baik dalam bentuk peniruan produk, manipulasi laporan keuangan, maupun strategi pemasaran yang menyesatkan.
Berbagai kasus menunjukkan bahwa praktik tidak beretika memberikan dampak negatif, meskipun pada awalnya tampak menguntungkan. Misalnya, fenomena peniruan produk yang dilakukan oleh sebagian perusahaan demi mendahului pesaing. Strategi jangka pendek ini sering kali menimbulkan kebingungan konsumen, menurunkan reputasi perusahaan, serta merusak ekosistem persaingan sehat (Ferrell, Fraedrich, & Ferrell, 2021).
Di Indonesia, praktik tidak beretika juga ditemukan dalam kasus manipulasi laporan keuangan, penipuan kepada investor, hingga pelanggaran standar produksi. Kasus-kasus tersebut menegaskan bahwa keuntungan sesaat tidak sebanding dengan risiko jangka panjang yang ditanggung perusahaan, baik berupa kerugian finansial maupun hilangnya kepercayaan publik (Suharto, 2020).
Kesadaran publik terhadap praktik etis semakin tinggi, terutama pada era teknologi digital. Konsumen menuntut transparansi, kejujuran, dan tanggung jawab sosial dari perusahaan. Strategi pemasaran yang mengedepankan nilai sosial terbukti meningkatkan loyalitas konsumen. Contohnya, kampanye real beauty oleh Unilever yang tidak hanya memasarkan produk, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang keaslian dan kepercayaan diri (Kotler & Keller, 2016).
Perusahaan yang konsisten menerapkan etika bisnis tidak hanya membangun citra positif, tetapi juga memperoleh keunggulan kompetitif. Etika menjadi nilai jual dan diferensiasi yang sulit ditiru oleh pesaing. Dengan demikian, etika bukan sekadar pilihan tambahan, melainkan menjadi bagian DNA perusahaan (Crane & Matten, 2019).
Etika bisnis tidak hanya berdampak pada citra perusahaan, tetapi juga membawa keuntungan nyata dalam jangka panjang. Blue Bird, misalnya, mampu bertahan di tengah disrupsi transportasi daring dengan strategi kolaborasi bersama Gojek. Selain itu, Blue Bird meluncurkan armada ramah lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab sosial. Komitmen ini membuktikan bahwa integritas dan keberlanjutan dapat berjalan seiring dengan profitabilitas (Tambunan, 2021).
Penerapan etika bisnis harus dimulai dari membangun budaya organisasi yang beretika. Budaya ini tidak cukup hanya dituangkan dalam kode etik, tetapi harus tercermin dalam praktik sehari-hari. Menurut Grant (2019), keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan meningkatkan rasa memiliki, motivasi, serta integritas kerja. Steinberg (2020) bahkan menyebut konsep ethics literacy sebagai kesadaran etika yang wajib dimiliki setiap pemimpin perusahaan agar kebijakan tidak berhenti pada formalitas, melainkan benar-benar dijalankan.
Etika bisnis merupakan fondasi penting dalam menjaga keberlangsungan usaha. Praktik tidak beretika mungkin menghasilkan keuntungan sesaat, tetapi akan merusak reputasi dan menurunkan daya saing perusahaan dalam jangka panjang. Sebaliknya, kepedulian terhadap etika, keberanian mengambil keputusan berintegritas, dan membangun budaya beretika akan menghasilkan kepercayaan publik, loyalitas konsumen, dan keberlanjutan bisnis yang lebih kuat.
Referensi :
Tambunan, T. (2021). Transformasi Bisnis Transportasi di Era Digital. Jakarta: Rajawali Pers.
Crane, A., & Matten, D. (2019). Business Ethics: Managing Corporate Citizenship and Sustainability in the Age of Globalization (5th ed.). Oxford: Oxford University Press.
Ferrell, O. C., Fraedrich, J., & Ferrell, L. (2021). Business Ethics: Ethical Decision Making & Cases (13th ed.). Boston: Cengage Learning.
Grant, A. (2019). Give and Take: A Revolutionary Approach to Success. New York: Penguin Books.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management (15th ed.). New Jersey: Pearson Education.
Steinberg, K. (2020). Ethics Literacy in Business Practices. London: Routledge.
Suharto, E. (2020). Etika Bisnis: Teori, Konsep, dan Implementasi di Indonesia. Bandung: Alfabeta.